Surabaya l lampumerah.id – Bersekongkol jahat untuk mencuri helm dan hasilnya dipergunakan untuk foya foya, membuat niat Agus Samsul,26, dan Anas Sholikin,45, harus berakhir dibalik jeruji besi. Dua warga Gubeng Klingsingan dan Gubeng Kertajaya itu diamankan setelah dijebak korban untuk transaksi sistem COD (cash on delivery), di Taman Flora dan Fauna.
Setelah mengakui perbuatannya, kedua bandit itu sempat menjadi sasaran bogem mentah korban dan temannya. Puas menghajar tersangka, korban dan temannya akhirnya menyerahkan keduanya ke Mapolsek Gubeng yang berada tidak jauh dari lokasi transaksi.
Mereka merupakan komplotan pencuri helm yang beraksi di salah satu toko rokok elektrik kawasan Ngagel awal Juni lalu. Tercatat, kedua tersangka sudah delapan kali melancarkan aksinya di kawasan Surabaya Timur. “Tersangka diamankan saat menjual helm hasil curian. Namun, tidak disangka sang pembeli merupakan teman pemilik helm itu sendiri,” kata Kapolsek Gubeng Kompol Akay Fahli, Minggu (6/6/2021).
Sementara itu, dihadapan penyidik tersangka mengaku, untuk melancarkan aksinya, mereka menyasar lokasi dengan tempat parkir yang terbuka serta minim penjagaan. Setelah itu, mereka memantau dari jauh untuk mencari helm sasaran. “Kita keliling cari parkiran yang paling dekat dengan jalan raya. Setelah itu, baru kita mencari helm yang diletakkan di spion atau diatas jok motor,” aku Anas saat press release di Mapolsek Gubeng.
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai driver ekspedisi rute Jakarta – Surabaya itu mengaku, helm yang dicuri tidak sembarangan. Rata-rata, dia dan Anas mengincar helm bermerek dengan harga diatas Rp 400 Ribu. “Ya kan kelihatan barang (helm, red), yang mahal. Yang diambil kisaran harga diatas Rp 400 ribu kalau baru. Nanti bisa dijual Rp 150 sampai Rp 200 ribu. Seperti yang kami curi itu pak merek KYT,” tandas Agus.
Sementara itu, tersangka Agus yang sehari-hari bekerja membantu sang ayah di bengkel jok motor mengaku nekat mencuri karena ingin membeli rokok. Penghasilannya dari bengkel hanya cukup untuk makan saja. “Dibagi untuk beli rokok saja pak,” aku Agus.(nt)