GRESIK.| lampumerah.id – Rumah Sakit Umum Ibnu Sina Gresik, menyatakan berdasarkan hasil pemeriksaan scan MRI (Magnetic Resonance Imaging), tidak ditemukan tanda-tanda kelainan apapun alias tidak ada kekerasan terhadap SAH (8) siswi SD Negeri 236 Menganti Gresik yang dikabarkan dianiaya hingga buta,
Dokter Spesialis Mata RS Ibnu Sina Gresik, dr. Bambang Tuharianto bahkan menegaskan, selain di Ibnu Sina SAH juga diperiksa di sebuah rumah sakit di Menganti, serta Rumah Sakit PHC Tanjung Perak Surabaya.
“Hasil pemeriksaan MRI di RS PHC Surabaya tidak ditemukan adanya kelainan, bekas kekerasan, bekas darah atau kelainan syaraf,” kata dr. Bambang Tuharianto Sp.M di Mapolres Gresik, Kamis (21/9).
Bambang menyebut, meski tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan namun SAH (8) memang mengalami penurunan penglihatan. Hingga kini, penyebab penurunan penglihatan tersebut masih dilakukan pendalaman.
Penurunan penglihatan terjadi pada mata kanan, sebab hasil pemeriksaan korban masih bisa membedakan terang dan gelap. Sedangkan mata kiri baik-baik saja.
Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom mengungkapkan pihaknya telah memeriksa sebanyak 47 saksi termasuk meminta bantuan Labfor Polda Jatim untuk recovery DVR CCTV.
“Hasil pemeriksaan DVR CCTV, didapati CCTV sekolah tidak aktif antara 1 Juni – 18 Agustus. Sehingga tidak ada rekaman CCTV saat kejadian termasuk log file di DVR tersebut memang tidak ada,,” ungkapnya.
Ditegaskan Kapolres, meski telah memeriksa puluhan saksi, namun polisi belum menemukan petunjuk yang mengarah kepada kejadian seperti yang dilaporkan korban.
“Fakta yang ditemukan, belum ada yang melihat langsung kejadian tersebut. Namun kami akan terus menambah jumlah saksi, untuk membuat kasus ini terang,” pungkas dia.(san)