Genset Bunuh Sekeluarga di Pulogadung, Ini Kata Pakar

Lamer | Jakarta – Sekeluarga (ayah-ibu-dua anak) tewas bersama, di dalam rumah dengan genset menyala di Pulogadung, Jakarta Timur. Apakah asap genset berbahaya?

Pengamat Kimia LIPI, Irwan Pudjiono mengatakan, jelas asap genset berancun. Sangat berbahaya jika terhirup manusia.

Menurut Irwan, asap yang dikeluarkan dari mesin genset mengandung zat karbon monoksida.

Karbon monoksida atau dalam rumus kimia disebut CO, dihasilkan dari pembakaran tak sempurna dari senyawa karbon, sering terjadi pada mesin pembakaran dalam.

“Jadi asap yang dikeluarkan mesin genset itu CO beracun dan akan membentuk senyawa permanen dalam darah. Jadi darah tidak mampu menyerap oksigen, sehingga kekurangan oksigen,” kata Irwan saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (3/1/2020).

Menurut Irwan, Karbon monoksida mudah terbakar dan bersifat racun.

Sangat berbahaya dan berefek lebih cepat pada seseorang yang memiliki riwayat penyakit pernafasan. Mengakibatkan darah tak dapat menyerap oksigen.

Apalagi jika genset tersebut diletakan di dalam ruangan tertutup, sehingga jika terhirup akan mempengaruhi kondisi darah di dalam tubuh.

Bahkan meski efeknya pusing namun jika terhirup dengan jumlah banyak akan membuat seseorang tak sadarkan diri.

“Efeknya sangat cepat, karena langsung merusak darah. Selama sadar pasti ada reaksi pusing sebentar, tapi kalo udah terhirup banyak itu efeknya pingsan tidak sadarkan diri,” katanya.

Jika seseorang terpapar asap yang dikeluarkan mesin genset maka yang harus dilakukan segera keluar ruangan mencari udara segar.

Sehingga darah dapat kembali menyerap oksigen.

“Genset harus ditaro diluar ruangan itu yang paling penting. Jangan sampai berada di dalam ruangan karena sangat berbahaya,” ucapnya.

Kronologi Tewasnya Sekeluarga Akibat Genset

Sebelumnya, sekeluarga di Jakarta Timur ditemukan tewas dikamar kontraknya Jalan Kayu Manis Selatan VI, RT 001/009, Pulogadung. Korban tewas akibat keracunan asap genset.

Korban diketahui bernama Mahmudi (35), Ayu (31), Selvi (9) dan Eza (4) ditemukan di kamarnya dalam keadaan sudah tidak bernyawa dengan kondisi darah keluar dari mulut, hidung dan telinga.

Sekeluarga tewas keracunan asap genset, merupakan rentetan banjir di Jakarta. Lantas, PLN memadamkan listrik. Banyak orang pakai genset.

Saat ini jenazah telah di bawa ke RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur.

Kini kondisi rumah korban sudah dipasangi garis polisi.

Salah satu saksi Jayadi (35) mengatakan jika dirinya tak mengetahui secara pasti kematian korban.

Ia mengetahui korban meninggal setelah bersama kakak ipar korban mengecek kondisi korban yang dalam keadaan terbujur di tempat tidur.

“Kalo meninggalnya saya nggak tahu pasti. Cuma saya emang yang pertama yang tahu, sama kakak iparnya yang mau anter makanan,” kata Jayadi saat ditemui di Pulogadung, Jumat (3/1/2020).

Jayadi menyebut jika korban ditemukan ketika kakak ipar korban, Jumari tengah mengantarkan makanan untuk korban sekitar pukul 22.30 WIB.

Jumari kaget melihat korban dalam keadaan terbujur kaku dan kondisi di dalam rumah sudah gelap gulita.

“Saya lagi kerja bengkel, adeknya nyamperin saya minta tolong katanya kakak iparnya pada kaku semua, nah saya masuk, pas masuk yang saya liat mereka pada tidur, saya balik lagi tu ambil senter karena gelap kan,” katanya.

Saat itu, Jayadi mengaku tak memiliki firasat apapun, bahkan saat melihat para korban dalam keadaan seperti orang tertidur pada umumnya.

Setelah mengambil senter dan kembali lagi sontak Jayadi berteriak kaget.

“Saya kaget, sampai saya teriak itu juga. Ya gimana gak kaget pas liat pada berdarah, dari hidung, telinga, mulut. Langsung itu saya keluar minta tolong ke warga,” katanya.

Jayadi mengaku memang saat pertama kali membuka pintu rumah korban dan masuk ke dalam rumah sudah merasakan udara yang cukup menyengat.

“Ya pas kedalam itu kayak gimana sih kita napas tapi ngak enak gitu, ngak begitu menyegat, cuma ngerasa ngak enak. Ya mungkin karena genset karena kan gensetnya ada di dalam samping mereka tidur,” ucapnya.

Saat ini korban telah dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi.

Beberapa barang bukti seperti genset pun juga sudah diamankan oleh pihak kepolisian. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *