GRESIK | lampumerah.id – Petrokimia Gresik bersama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Agrie Conservation, menanam 10.000 bibit mangrove di Pusat Restorasi dan Penanaman Mangrove (PRPM) Mengare di Desa Tanjungwidoro, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, kemarin.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyampaikan, kegiatan ini berkaitan dengan Hari Gerakan Satu Juta Pohon. Sekaligus bentuk dukungan perusahaan terhadap program rehabilitasi hutan mangrove yang dijalankan Pemerintah.
“Petrokimia Gresik tiga kali berturut-turut mendapatkan Proper Emas, dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam pengelolaan lingkungan. Artinya, standarisasi pengelolaan lingkungan yang dijalankan Petrokimia Gresik harus terus ditingkatkan, seperti program penanaman mangrove di Pantai Gresik utara ini,” ujar Dwi Satriyo.
Yang menarik dari kegiatan penanaman mangrove kali ini, ujar Dirut Dwi Satriyo, adalah kontribusi aktif karyawan Petrokimia Gresik melalui program Charitree 2.0.
Dimana Karyawan aktif mengumpulkan sampah anorganik dari rumah maupun lingkungan, untuk kemudian dikumpulkan di Eco-Dropbox. Atas keterlibatan tersebut, setiap karyawan telah berkontribusi dalam pengumpulan bibit mangrove.
“Petrokimia Gresik memandang sampah anorganik yang selama ini menjadi problem lingkungan sebagai peluang untuk menciptakan perubahan positif,” tandasnya.
Pelestarian mangrove menjadi kegiatan rutin Petrokimia Gresik. Tahun 2023 mulai dari Charitree 1.0, menanam 3.750 bibit mangrove; kemudian di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51 perusahaan, menanam 5.100 bibit; dan pada program Envirocamp 2023 sebanyak 2.000 bibit. (san)