Surabaya|Lampumerah.id – Penolakan Warga kembali terjadi terhadap rencana pemerintah kota Surabaya menjadikan gedung sekolah sebagai tempat isolasi pasien yang terpapar Covid-19. Warga Barata Jaya menolak keras lantaran gedung sekolah berdekatan langsung dengan perkampungan warga.

Imam Setiono Ketua RT 01 RW 05 Barata Jaya menegaskan, warga menolak gedung SD Barata Jaya dijadikan tempat isolasi. Mereka khawatir terjadinya penularan yang mengancam warga.

Selain itu, lanjut Imam, selama pandemi, warga sudah cukup tertib bersama-sama melakukan pembatasan mobilitas secara mandiri dan penguatan imun. Dijadikannya sekolah SD Barata Jaya justru ditakutkan warga.

“Warga khawatir akan tertular. Kalau SDN Barata Jaya dijadikan tempat isolasi, maka warga beresiko tertular Covid-19,” terang Imam,” tegasnya, Sabtu (24/7/2021).

Imam menjelaskan lokasi SD Barata jaya berada dekat dengan pemukiman warga. Selain itu lokasinya menjorok ke perkampungan. “Warga kami disini banyak warga lansia dan anak-anak,” ungkapnya.

Imam menyayangkan mendadaknya rencana pemkot menjadikan gedung sekolah jadi tempat isolasi, bahkan tidak ada sosialisasi.

“Saya saja baru diberi kabar dari warga, kemudian ada pihak kecamatan yang datang. Juga tidak ada sosialisasi ke warga dari pihak kecamataan akan rencana tersebut,” ujarnya.

Imam kembali menjelaskan warga sudah menyampaikan aspirasi ke pihak kelurahan dan kecamatan. “Pihak kecamatan menyatakan aspirasi sudah ditampung dan akan disampaikan ke atasan mereka,”singkat dia. (Phk)