Lamer | Jakarta – Rocky Gerung terus berulah. Terbaru, pernyataannya, bahwa Presiden RI tidak mengerti Pancasila, menuai polemik.
Ditambah lagi, Rocky Gerung menegaskan pancasila dapat diubah. Sebab, bukan ideologi negara.
“Kalau dikatakan, ‘Pancasila tidak mungkin diganti’. Bisa. Bahkan bisa diubah,” jelas Rocky Gerung dalam tayang Indonesia Lawyer Club (ILC) bertajuk ‘Maju Mundur Izin FPI’ di TV One pada Selasa (3/12/2019) malam.
Rocky Gerung menjelaskan, konstitusi dapat diubah dengan sejumlah syarat yang diatur dalam Pasal 37 Undang-undang Dasar (UUD) 1945.
Pasal 37 UUD 1945 berbunyi, ‘Setiap usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar diajukan secara tertulis dan ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya’.
Rocky Gerung mengatakan: “Konstitusi bisa diubah nggak? Bisa diubah memang.”
Dilanjut: “Karena konstitusi mengatakan, ‘kalau lu mau ubah gue, begini tuh syarat-syarat ubah gue tuh’, di Pasal 37 diucapkan, ‘bila konstitusi mau diubah, maka syarat-syaratnya A-B-C=D. Harus diusulkan 2/3, harus hadir 2/3 dan seterusnya.”
“Jadi memang konstitusi menyatakan dirinya dia bisa diubah, dia bilang sendiri bisa diubah. Lalu pancasila bisa diubah nggak?,” lanjutnya bertanya.
Apabila konstitusi dapat dirubah, Pancasila ditegaskan Rocky Gerung juga dapat diganti.
Sebab, Pancasila merupakan bagian dalam konstitusi.
“Itu konstitusi bisa dirubah, Pancasila juga bisa diubah. kan Pancasila ada di dalam konstitusi, ‘bisa diubah?’ bisa!,” tegas Rocky.
“Dengan logika tajam saya mau katakan, ‘bisa diubah?’, bisa!,” tambahnya.
Walau begitu, dirinya menegaskan satu hal yang tidak dapat diubah, yakni bentuk negara.
Hal itu dijelaskan Rocky lantaran tidak ada ketentuan yang mengatur perubahan bentuk negara.
“Yang nggak bisa diubah apa? hanya bentuk negara yang nggak bisa diubah, Undang-undang Dasar bilang begitu. Bentuk negara tidak bisa diubah, yang lain dia (UUD 1945) tidak bilang bisa diubah, itu jalan pikirannya begitu,” jelas Rocky.
“Jadi kita dibikin panik membicarakan sesuatu yang konsepsional, kacau. Negara ini Nervous (gugup) melihat segala sesuatu itu,” tegasnya.
Jokowi Tidak Mengerti Pancasila
Dalam paparan sebelumnya, Rocky Gerung mengaku kecewa dengan terbitnya penghapusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Juga penghapusan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang Republik Indonesia.
Rocky Gerung menyebut, pemerintah telah melanggar Pancasila, bahkan menyebut Presiden Republik Indonesia tidak mengerti Pancasila.
Pernyataan itu diungkapkan Rocky dalam perbincangan mengenai perpanjangan izin organisasi masyarakat (ormas) Front Pembela Islam (FPI).
Dalam kesempatan tersebut, Rocky Gerung menyinggung soal Pancasila yang disebut sebagai ideologi negera.
Ideologi Pancasila itu diketahui menjadi ganjalan lantaran dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ ART) FPI tidak mencantumkan Pancasila.
Namun, berbanding terbalik dengan argumentasi, pemerintah dinilai Rocky juga tidak menerapkan Pancasila dalam mengelola negara.
Dirinya pun menyindir Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional, Sofyan A. Djalil.
Sofyan dinilai Rocky Gerung tidak pancasilais karena menerbitkan aturan penghapusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).
“Kalau saya misalnya membenci pemerintah, saya mau bikin Front Pembela Lingkungan dan saya akan membenci pemerintah dengan front itu. Kenapa? karena pemerintah merusak lingkungan,” ungkap Rocky Gerung.
“Menterinya bilang begini, ‘demi investasi maka tidak perlu ada amdal’. Itu Pancasilais nggak tuh?,” tanyanya nyinyir.
Pancasila Diartikan Merusak
Berkaitan dengan pernyataan Sofyan A Djalil, Rocky Gerung katanya akan membentuk organisasi masyarakat untuk menentang kebijakan tersebut.
Dirinya akan menamai ormas yang digagasnya dengan nama Front Pembela Lingkungan (FPL).
Alasannya karena menteri yang mengemban amanat yang terkandung dalam Pancasila justru merusak lingkungan.
“Sekarang saya mau bikin Front Pembela Lingkungan. Saya nggak mau pakai ideologi Pancasila, karena Pancasila di dalam pengertian lingkungan itu adalah silahkan merusak katanya gitu,” jelas Rocky Gerung.
“Lah menteri itu pakai lambang negara Pancasila dia bilang. ‘silahkan merusak lingkungan demi investasi itu’,” tegasnya.
Pernyataannya tersebut pun beralasan, sebab dalam kalimat berbedam, peraturan tersebut melanggar sejumlah prinsip menjaga lingkungan atau enviromental ethics.
“Saya ucapkan dengan cara radikal, yang dia maksud, ‘jangan halangi investasi dengan aturan lingkungan’. Artinya jangan halangi investasi dengan aturan lingkungan, jadi silahkan langgar prinsip-prinsip enviromental ethics,” papar Rocky.
“Kan ngaco kan?,” tegasnya.
Penerbitan Peraturan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Nomor 24 tahun 2018 tentang penghapusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) itu dinilainya melanggar Pancasila.
“Pemerintah melanggar lingkungan itu udah melanggar Pancasila dengan ‘Keadilan sosial’, karena sudah merampas hak tanah yang harusnya dibagikan untuk rakyat, tapi itu terjadi kan?,” jelas Rocky Gerung.
“Jadi diawal itu sudah saya sampaikan saya tidak Pancasilais, siapa yang berhak menghukum saya atau mengevaluasi saya harus orang yang sangat Pancasilais, siapa di Indonesia? nggak ada tuh,” tambahnya.
Jokowi Hapal Pancasila
Seseorang dalam forum berceloteh, bahwa polisi sangat mengerti dan menerapkan Pancasila dalam tugas keseharian.
Tidak kagum, Rocky Gerung justru menyebut Presiden Jokowi sekali pun tidak dapat memahami Pancasila.
Jokowi disebut Rocky hanya hapal Pancasila, tetapi tidak dapat mengaplikasikan dalam pemerintahannya.
“Polisi (ngerti) Pancasila? atau presiden juga nggak ngerti Pancasila kan? Dia hapal tapi dia nggak paham!,” tegasnya.
Banyak alasan yang menjadi bukti jika pernyataannya sangat tegas.
Salah satunya adalah kebijakan Jokowi yang menurutnya belum mencerminkan Pancasila.
“Kalau dia paham dia nggak berutang gitu. Kalau dia paham dia nggak naikin BPJS. Kalau dia paham dia nggak melanggar Undang-undang Lingkungan gitu,” papar Rocky Gerung.
“Jadi pak Karni kita ingin agar supaya akhir tahun ini ada semacam, biasanya orang sebut apa?,” tanya Rocky dijawab Fadli Zon ‘resolusi’.
“Yaitu berhentilah bertengkar soal ideologi itu, karena negara yang ngotot punya ideologi cuma dua, fasisme dan komunisme!,” tutupnya diakhir tayangan. (*)