Human Initiative Salurkan Bantuan Tunai Bagi Warga Terdampak Erupsi Semeru

Foto: Istimewa
Warga terdampak menunjukkan bukti penerimaan bantuan tunai dari Human Initiative

GRESIK | lampumerah.id – Dampak bencana Erupsi Gunung Semeru pada 4 Desember 2021 lalu, dengan mengeluarkan awan panas guguran (APG), hingga kini masih dirasakan masyarakat setempat di wilayah Kabupaten Lumajang.

Melihat kondisi tersebut, Human Initiative (HI) menyalurkan bantuan berupa uang tunai bagi 559 keluarga, masing masing keluarga mendapatkan Rp 620.000, di Kantor Pos Candipuro Lumajang, Senin (20/6).

Warga penerima bantuan terlebih dahulu menukarkan wesel, yang sebelumnya didistribusikan kantor pos. Sedangkan besaran bantuan ditentukan melalui koordinasi dengan Kelompok Kerja Bantuan Non Tunai Kementerian Sosial (Kemensos RI).

“Bantuan berupa uang tunai dengan pertimbangan lebih efektif, memberikan pilihan kepada penerima manfaat, dan lebih bermartabat. Dengan uang tunai tersebut, mereka dapat menentukan sendiri bantuannya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan prioritas mereka,” kata Kepala Cabang Human Initiative Jawa Timur, Muthori.

Proses pencairan wesel, lanjut Muthori, disaksikan Kepala Pemberdayaan Sosial Dinsos Lumajang, Nira, Kepala Kantor Pos Lumajang, Perwakilan Human Initiative Kantor Pusat dan Kantor Jawa Timur.

Nira menerangkan, sebelum wesel dicairkan pemerintah daerah telah melakukan proses identifikasi dan seleksi, lalu verifikasi atau validasi, seleksi penyedia jasa keuangan, serta penerbitan dan pendistribusian wesel.

Pihaknya juga menyampaikan terima kasih kepada Human Initiative, yang telah memberikan banyak kontribusi mendampingi para penyintas Erupsi Gunung Semeru sejak awal hingga saat ini dan berkoordinasi sangat baik dengan Pemda Lumajang.

“Kepada penerima bantuan, mudah-mudahan uangnya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sembari menunggu proses relokasi ke huntap (hunian tetap),” kata Nira.

Human Initiative menargetkan masyarakat terdampak Semeru dengan kriteria masuk daftar relokasi, mengungsi, dan memiliki anggota keluarga kelompok rentan seperti kepala keluarga perempuan, terdapat ibu hamil, balita, disabilitas dan lansia. (san)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *