Foto: Istimewa
Dirut Dwi Satryo Annurogo saat menerima penghargaan Rekor MURI.
GRESIK | lampumerah.id – Ada kado istimewa yang dipersembahkan Petrokimia Gresik untuk masyarakat Gresik.
Dalam memperingati Ulangtahun Emas ke 50 tahun, makanan khas Gresik Jenang Jubung, berhasil tercatat di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Rekor yang masuk MURI adalah, jumlah terbanyak mencapai 50 ribu jenang Jubung, dan pembuatannya melibatkan 35 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaan Perusahaan pupuk terlengkap di Indonesia ini.
Plt Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Malahatul Fardah mengaku bangga, karena proses pembuatan makanan tradisional Gresik yang membutuhkan waktu sebulan ini, melibatkan puluhan pelaku UMKM lokal.
“Jenang Jubung merupakan makanan khas asli Gresik, selain pudak dan ayas. Dan ini pertama kalinya, jajanan khas Gresik berhasil masuk tercatat dalam rekor MURI” kata Fardah saat pemecahan rekor MURI Jenang Jubung dalam rangka memeriahkan HUT 50 Petrokimia Gresik.
Representatif MURI Sri Widayati mengatakan, sebenarnya ini bukan pertama kalinya Kabupaten Gresik mencatatkan rekor MURI.
Hanya saja dalam rekor kali ini, Jenang Jubung tercatat dalam rekor sebagai makanan jumlah terbanyak.
“Bila dihitung ada 50 ribu biji jenang jubung dan ini pertama kali yang dicatat di rekor MURI sebagai ulang tahun ke 50 Petrokimia Gresik,” katanya.
Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satryo Annurogo menyatakan dengan masuk di rekor MURI diharapkan pelaku UMKM di Gresik bisa bangkit kembali setelah mengalami krisis saat pandemi Covid-19.
“Kami sudah tumbuh berkembang selama 50 tahun, dan saling memberi kontribusi. Nama Gresik tidak lepas dari Petrokimia. Untuk itu, perusahaan terus bersinergi dengan masyarakat Gresik,” ujarnya.
Mantan Dirut PTPN X itu menambahkan, perusahaan juga membangkitkan kembali pelaku UMKM melalui pameran yang sempat vakum selama dua tahun akibat pandemi.
Tahun ini, berkaitan dengan HUT Emas Petrokimia Gresik kembali menggelar pameran bertajuk.Peteo.Nite Feat di arena Sarana Olah Raga PG. Pameran kerakyatan ini, digelar selama 12.hari dengan melibatkan 557 UMKM.
“Sejak dibuka tiga hari lalu, dari laporan yang masuk setiap harinya dikunjungi 10 ribu masyarakat. Dari sini kami berharap ada transaksi langsung agar UMKM kembali bangkit,” imbuhnya. (san)
