Ikut COP28 di Dubai, Petrokimia Gresik Klaim Menuju Green Industry

GRESIK | lampumerah.id – Petrokimia Gresik memiliki sejumlah strategi industri dan proyek baru, untuk mendukung Pemerintah mengurangi emisi karbon, lebih dari 1,2 juta ton dalam setahun.

“Produk utama kami pupuk, yang merupakan kebutuhan dasar pertanian untuk menghasilkan pangan. Dalam operasional, kami terus berupaya untuk meminimalisasi adanya emisi karbon yang terjadi karena proses industri,” kata Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo saat menjadi pembicara dalam acara “Pavilion Indonesia Talks Session” COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), baru-baru ini.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, Petrokimia Gresik juga memiliki rencana proyek yang mampu mengurangi emisi karbon. Antara lain Co-Firing Ammonia di Coal-Fired Boiler dapat mereduksi 60.000 ton emisi karbon/tahun.

Sementara itu dirangkaian COP28, Pupuk Indonesia menandatangani Joint Development Agreement (JDA) bersama PLN, dan ACWA Power, terkait pengembangan sumber energi bersih yaitu ekosistem green hydrogen dan green ammonia yang akan dibangun di kawasan Petrokimia Gresik.

“Dalam proyek ini, Petrokimia Gresik mendapat tugas dari Pupuk Indonesia menyiapkan lahan untuk lokasi pembangunan electrolyzer, atau alat yang akan menghasilkan green hydrogen dari air. Selanjutnya green hydrogen tersebut akan dikirim ke salah satu Pabrik di Petrokimia Gresik sehingga dapat menghasilkan green ammonia,” tandas Dwi Satriyo.

Dalam kerjasama ini, Pupuk Indonesia bersama PLN dan ACWA Power akan membentuk sebuah perusahaan joint-venture (JV) yang akan menjalankan pemilihan kontraktor EPC (Engineering, Procurement, & Construction) hingga penjualan green ammonia untuk pasar domestik maupun mancanegara. (san)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *