GRESIK | lampumerah.id – Sepanjang tahun 2022, Insan Petrokimia Gresik mampu menciptakan nilai tambah atau value creation sebesar Rp277 miliar, yang merupakan sumbangsih dari 91 persen karyawan yang terus berpikir improvement bagi perusahaan.
Inovasi Petrokimia Gresik tersebut juga berhasil menarik dunia internasional. Terbukti sebanyak 5 gugus inovasi perusahaan telah berhasil meraih predikat “4 Stars” (kategori tertinggi) pada ajang 27th Asia Pacific Quality Organization (APQO).
‘Prestasi ini menegaskan karya inovasi Insan Petrokimia Gresik tidak hanya berdampak pada produktivitas dan perolehan laba bagi perusahaan, namun juga mampu menginspirasi dan membawa prestasi hingga level internasional,” Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo saat puncak peringatan HUT Ke-51 Petrokimia Gresik, di SOR Tridharma Gresik, Senin (10/7).
Prestasi lain adalah program Makmur Petrokimia Gresik dimana program yang diinisiasi Pupuk Indonesia dan menjadi program platform Kementerian BUMN ini, berhasil membantu meningkatkan produktivitas pertanian dengan realisasi lebih dari 92 ribu Ha atau sekitar 93 persen dari target tahun 2023 sebesar 99 ribu.
Selama tahun 2022, realisasi Program Makmur Petrokimia Gresik tembus 116.persen dari target, yaitu seluas 98.598 Ha dengan total serapan pupuk mencapai 63.779 ton.
“Capaian ini menunjukkan program ini merupakan wujud nyata solusi memakmurkan negeri perusahaan, untuk meningkatkan kesejahteraan petani,” ujar Dwi Satriyo.
Ditambahkan Dwi.Sareiyo, selama tahun 2022, Petrokimia Gresik berhasil meraih 70 penghargaan di antaranya Propernas Emas yang merupakan peringkat tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia (RI).
Penghargaan ini wujud kerja keras Perusahaan dalam meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan hidup; serta Industri Hijau Level V (level tertinggi) dari Kementerian Perindustrian atas upaya Petrokimia Gresik menjadi perusahaan ramah lingkungan secara konsisten.
“Keberhasilan pencapaian kinerja terbaik perusahaan di tahun 2022, tidak lepas dari implementasi tata nilai AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) dan penerapan Respectful Workplace Policy sebagai salah satu wujud AKHLAK,” tandas Dwi Satriyo. (san)
