Surabaya | Lampumerah.id – Seiring berjalannya Operasi Ketupat Semeru 2021 Tim supervisi Irwasum Mabes Polri mengingatkan personil lapangan untuk selalu melindungi diri dan disiplin terhadap protokol kesehatan. Hal ini guna mencegah petugas terpapar Covid-19 selama operasi.
Wejangan itu disampaikan oleh Katim Supervisi Irwasum Mabes Polri Komjen Pol Drs. Agung Budi Maryoto saat memberikan pengarahan Pejabat Utama dan Kapolres Jajaran Polda Jatim, di ruang Rupatama, Mapolda Jawa Timur, Senin (10/5/2021).
“Mengingat meningkatnya angka kematian Personil Polri yang terpapar Covid-19, agar diingatkan kepada personil yang melaksanakan tugas di lapangan tetap mematuhi protokol kesehatan dan melengkapi perlindungan diri,” tegas Komjen Pol Agung.
Selain soal pandemi, Dia juga menegaskan bahwa Wilayah Jawa Timur merupakan salah satu wilayah rawan bencana alam. Dia meminta jajaran juga menjaga kesiapsiagaan dan terus berkoordinasi dengan jajaran forkopimda.
“Perlu diantisipasi dan dikoordinasikan dengan Forkopimda Jatim terkait kesiapan siagaan personil apabila sewaktu waktu dibutuhkan,” lugasnya.
Terpisah, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Dr. Nico Afinta menjelaskan, bahwa situasi kamtibmas di Wilayah Hukum Polda Jatim saat ini kondusif. Ditandai dengan menurunnya angka kriminalitas serta perkembangan penanganan Covid-19 melalui PPKM Mikro efektif menekan laju angka penularan Covid-19.
“Kami Polda Jatim telah melaksanakan Rapat koordinasi Lintas Sektoral dengan Forkopimda yang telah menjadi landasan dalam mengeluarkan kebijakan sehingga selaras dengan kebijakan Pemerintah,”jelas Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta.
Hasil pelaksanaan Rapat koordinasi Lintas Sektoral dengan Forkopimda yaitu, telah diterbitkan Surat Edaran Gubernur Jatim No 451/10180/012.1/2021 tentang pelaksanaan sholat Idul Fitri 1442 H / 2021 dimasa pandemi Covid-19 di Jawa Timur.
“Kami telah memploting anggota di titik penyekatan yang ada di Wilayah Hukum Polda Jatim. Meliputi 8 titik penyekatan perbatasan dengan Jawa Tengah, satu titik penyekatan perbatasan dengan Pulau Bali, 45 titik penyekatan exit tol, 20 wilayah aglomerasi dan titik penyekatan di 7 Rayon, sudah berjalan kondusif,” lanjut Nico. (Psy)