Izin Dipermudah, Puluhan UKM Siap Ekspor Produknya Ke Timur Tengah

Sidoarjo l Lampumerah.id – Program UKM Naik Kelas yang digagas Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) dan Wabup Subandi tahun ini bakal terealisasi.
Puluhan Usaha Kecil Menengah (UKM) diberikan pelatihan cara mengekspor produk yang mereka hasilkan untuk bisa dipasarkan ke luar negeri.
Dengan sasarannya negara di Timur Tengah, seperti Yaman, Turki, Mesir dan Arab Saudi. Dan beberapa negara di Asia seperti Korea Selatan, Jepang, termasuk di Eropa.

Bupati Sidoarjo Achmad Muhdlor Ali terus berupaya mendorong puluhan UKM untuk Naik kelas. Agar tahun ini, produknya sudah terkirim atau di ekspor ke luar negeri. Terkait dengan segala proses perizinannya, Muhdlor menjamin akan memberikan kemudahan dan pendampingan sampai tuntas. Total ada 50 UKM Naik kelas yang sudah siap mengirimkan produknya ke luar negeri. Dari jumlah tersebut, dua puluh diantaranya sudah lolos izin dan sisanya masih dalam proses.

“Produk yang diekspor diantaranya jenis makanan olahan, makanan khas Sidoarjo seperti Sambal Udang dan Olahan Ikan Bandeng dan juga hasil olahan kerajinan tangan atau handy craft,” katanya, Selasa (06/04/21).

Berbagai upaya dilakukan Muhdlor agar ribuan UKM di Sidoarjo naik kelas. Salah satunya, memanfaatkan jaringan PCINU (Pimpinan Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama). Cabang istimewa  NU di luar negeri yang sudah tersebar di berbagai negara siap membantu memasarkan produk UKM Sidoarjo. Seperti PCINU Korea Selatan dan Jepang melalui zoom meeting.
“Mereka sudah menyatakan siap membantu memasarkan di sana,” Ungkapnya.

Muhdlor ingin menyasar segmen pasar halal. Menurutnya, peluang makanan halal sangat terbuka lebar apalagi di Korsel dan Jepang. Banyak pekerja migran dari Indonesia yang ingin menikmati makanan khas Sidoarjo. Sidoarjo akan memasok produk olahan makanan halal sebanyak-banyaknya.

“Selama ini yang mendominasi produk halal adalah negara Malaysia. Nah segmen pasar halal ini UKM kita harus bisa ambil bagian. Produk olahan yang dihasilkan segera kita pasarkan, kita ekspor sebanyak-banyaknya,” terangnya.

Selain mendorong UKM memasarkan produknya ke luar negeri, Gus Muhdlor minta pelaku UKM bisa memanfaatkan penjualan melalui online.
“Beberapa mal di Jakarta sudah tutup karena ada pergeseran pola belanja masyarakat melalui online. Pelaku UKM bisa mengoptimalkan penjualannya lewat pasar online,” Ujar Bupati muda alumni Unair ini.

Pihaknya akan pastikan dari sisi perizinannya semua aman dan pelatihan jalan serta pendanaannya ready. Bunga Kurda Sayang hanya 0,25 per bulan bunganya, sangat kecil sekali.
“Program Kurda Sayang  ini semata-mata untuk mendongkrak agar UKM Sidoarjo lebih cepat naik kelas,” tambahnya.

Muhdlor juga berpesan agar terus berinovasi dan menjaga mutu kualitas produk yang dihasilkan.
“Mari tingkatkan mutu dan jaga kualitas karena ini juga penting sekali. Saya seneng ada pelatihan ekspor seperti ini. Pelaku UKM tidak perlu khawatir karena di backup bupati dan Wabup,” pesannya.

Sementara itu Kepala Dinas perindustrian dan perdagangan, Tjarda diminta Bupati Sidoarjo, untuk all out melakukan pendampingan mulai dari proses izin sampai produknya bisa terkirim ke luar negeri.
“Jumlah UKM yang sudah siap ada lima puluhan sedangkan yang sudah lolos proses izinnya ada 20 UKM. Sisanya masih dalam proses. Sesuai perintah Pak Bupati, Disperindag akan melakukan pendampingan sampai tuntas,” terang Tjarda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *