Sidoarjo l Lampumerah.id – Terkait penanganan Tenaga Kesehatan (Nakes) di Puskesmas Krian. Terhadap pasien Fitria Ningsih (Almarhumah) ibu kandung SA, yang sempat viral.
Kadinkes Pemkab Sidoarjo, drg. Syaf Satriawarman, langsung menanggapi, bahwa tindakan Nakes itu sudah betul dan sesuai dengan SOP.
Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo drg. Syaf Satriawarman memaparkan bahwa berdasar laporan dari kepala puskesmas Krian bahwa ibu SA yang berobat ke Puskesmas Krian tersebut bukan dari warga Sidoarjo. Ibu SA daftar sebagai pasien umum saat itu.
“Nah.. Kemudian dia datang itu dengan diagnosa sakit lambung bukan pernafasan. Ketika pasien terjadi pergolakan di lambungnya, kemudian oksigennya dibuka lalu muntah darah kemudian meninggal,” terang Syaf, usai peresmian RSUD Sibar kepada wartawan, Jumat (01/04/22).
drg. Syaf, memastikan bahwa tidak ada hubungannya antara masker oksigen yang dilepas dengan muntah darahnya ibu SA.
“Anaknya itu melihat seolah-olah gara-gara dibuka oksigen terus meninggal. Padahal nggak ada hubungannya. Karena oksigen itu untuk pernafasan sementara ibunya itu menderita luka lambung, jadi lambungnya yang bermasalah,” jelasnya.
Masih kata dr. Syaf, terkait pembayaran Rp. 35.000, bahwa hal tersebut bukan untuk pembayaran selang pernapasan atau oksigen. Namun pembayaran tersebut sebagai retribusi karena ibu SA bukan dari warga Sidoarjo. Karena hal itu sudah sesuai dengan Perda yang ada.
“Sudah betul, tidak ada yang salah soal membuka masker oksigen, karena orang tersebut sudah tersedak artinya cairan lambungnya sudah naik dan betul setelah dibuka muntah darah. Nah kan ndak ada hubungannya antara oksigen dengan muntah darah, karena sakitnya pasien adalah lambung,” paparnya.
Menurutnya protes yang dilakukan oleh SA tersebut adalah hal yang wajar. Ia melihat postingan tersebut sebagai bentuk protes remaja biasa dan hal ini sudah dijawab oleh Puskesmas Krian serta dipastikan sudah aman.