MALANG l Lampumerah.id – Sebuah langkah inspiratif ditunjukkan Malang Autism Center (MAC) melalui pameran seni bertajuk “Voices From The Spectrum”, yang menjadi wadah ekspresi dan kreativitas bagi anak-anak dengan spektrum autisme. Pameran ini tercatat sebagai yang pertama di Malang Raya, bahkan di Jawa Timur, dengan seluruh pesertanya merupakan penyandang autisme.
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kota Malang, Trijoko, yang turut memberikan apresiasi atas inisiatif MAC. Dalam sambutannya, Trijoko menegaskan pentingnya perlindungan serta kesetaraan hak bagi penyandang autisme di masyarakat.
“Saya mengimbau masyarakat agar lebih peduli terhadap rekan-rekan di spektrum autisme. Mereka memang memiliki keterbatasan, tetapi juga punya kelebihan. Pemerintah wajib memberikan perlindungan agar mereka dapat saling melengkapi dalam kehidupan sosial,” ujar Trijoko.
Ia menambahkan, hak-hak anak dengan autisme telah dijamin oleh undang-undang, termasuk hak untuk terbebas dari kekerasan, eksploitasi, dan penelantaran.
“Ada sanksi hukum bagi orang tua maupun pihak lain yang mengabaikan hak-hak tersebut,” tegasnya.
Sementara itu, Pendiri dan Pengelola Malang Autism Center, Muhammad Cahyadi, menjelaskan bahwa pameran ini menampilkan karya dari 16 pelukis autisme asal berbagai daerah, seperti Malang, Surabaya, Mojokerto, hingga Jakarta.
“Ini pameran pertama di Malang Raya, bahkan belum kami temukan yang serupa di Jawa Timur. Semua karya dibuat oleh anak-anak autisme dengan karakter dan gaya yang sangat unik,” ungkap Cahyadi.
Harga karya seni yang dipamerkan bervariasi, mulai dari Rp500 ribu hingga Rp11 juta per lukisan. Menurut Cahyadi, perbedaan harga menggambarkan tingkat pengalaman dan prestasi para pelukis.
“Semakin tinggi harganya, biasanya pelukisnya sudah memiliki jam terbang dan prestasi lebih. Tapi yang utama, kami ingin menunjukkan bahwa anak-anak autisme bisa berkarya seperti anak lainnya, asalkan diberi pelatihan, kesempatan, dan dukungan,” ujarnya.
Pameran “Voices From The Spectrum” juga menjadi bagian dari rangkaian perayaan 10 tahun berdirinya Malang Autism Center pada Oktober ini. Sebagai puncaknya, MAC akan menggelar Seminar Nasional Autisme pada 25–26 Oktober, menghadirkan lima dokter spesialis, dua akademisi, dan tiga praktisi. Seminar ini akan membahas berbagai aspek kesehatan, pendidikan, dan sosial bagi anak-anak dengan autisme.
“Tujuan utamanya agar masyarakat lebih memahami apa itu autisme. Data kami menunjukkan literasi masyarakat tentang autisme masih sangat rendah. Lewat pameran dan seminar ini, kami ingin membuka wawasan sekaligus membangun empati,” pungkas Cahyadi.(peq)