GRESIK | lampumerah.id – Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani terus melakukan beragam upaya dan terobosan, dalam peningkatan investasi yang masuk di Kabupaten Gresik.
Hasilnya, Kabupaten Gresik menjadi penyumbang nomor 1 dalam realisasi investasi di Jawa Timur, pada triwulan II tahun 2023 dengan capaian 38,8 persen dari total investasi di Jawa Timur.
Angka ini jauh mengungguli Kota Surabaya (18,8 persen), Sidoarjo (8,4 persen), Kabupaten Pasuruan (11,9 persen), dan Tuban (1,8 perse ).
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Gresik (DPMPTSP), mencatatkan realisasi investasi pada triwulan II 2023 sebesar Rp 12,092 triliun atau tumbuh 62 persen, dibandingkan capaian periode yang sama pada tahun sebelumnya (yoy) sebesar Rp 7,5 triliun
Kepala DPMPTSP Kabupaten Gresik, Agung Endro Dwi Setyo Utomo mengatakan, capaian ini sejalan dengan arahan Bupati Fandi Akhmad Yani dalam menjadikan Kabupaten Gresik sebagai daerah tujuan utama investasi.
“Untuk triwulan III dan berikutnya, DPMPTSP Kabupaten Gresik akan terus memaksimalkan kinerja. Dengan berbagai upaya dan kerja keras kolektif, kita optimis bisa menjadi nomor 1 lagi,,” ujar Agung Endro.
Secara rinci, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) sepanjang April — Juni 2023 mencapai Rp 10,39 triliun atau 86 persen dari total realisasi investasi triwulan II. Capaian ini tumbuh 59% persen dibandingkan capaian tahun 2022 pada periode yang sama.
Sementara realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp 1,69 triliun atau setara 14 persen dari total investasi, tumbuh 8,3 persen pada periode yang sama.
Berdasarkan sektor usaha, pada triwulan II tahun 2023, tiga besar realisasi investasi berasal dari sektor pertambangan; industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralalatan; serta industri kimia dan farmasi.
Realisasi investasi hingga triwulan II tahun 2023 sebesar Rp 22,8 triliun telah mencapai 76,7 persen dari target realisasi investasi Kabupaten Gresik tahun 2023 sebesar Rp 29,7 triliun. Capaian triwulan II ini juga telah berhasil menyerap 8.175 tenaga kerja. (san)