Lamer | Jakarta – Publik menyoal keberadaan kayu dari 191 pohon besar yang ditebang di Monas oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, beberapa waktu lalu. Kayunya kemana?
Pihak Pemprov pun buka suara:
Kasi Informasi UPT Monas, Irfal Guci saat dihubungi wartawan, Rabu (5/2/2020) mengatakan:
“Pohonnya dibawa ke gudang Sudin Kehutanan, informasinya (lokasi di) Pulogadung.”
Dijelaskan Pemprov, pohon yang ditebang kini berada di gudang Sudin Kehutanan.
Sedangkan, di Monas, hanya tersisa 7 batang pohon. Itu pun bukan bukan kayu pohon utuh.
“Di Monas hanya ada ditinggal 7 potong pohon. Panjangnya 1 meter,” ujarnya.
Irfal Guci menjelaskan, di proyek revitalisasi Monas, bukan hanya pohon mahoni yang ditebang, ada juga pohon lain, di antaranya sawo kecik, trembesi, hingga tabebuya.
“Hanya delapan pohon di catatan kami yang mahoni. Sisanya ada sawo kecik, trembesi, tabebuya,” tambahnya.
Dia mengatakan, di kawasan Monas dilakukan penanaman kembali untuk mengganti pohon yang ditebang. Pohon-pohon tersebut adalah mahoni, bungur, hingga pule.
“Mahoni, bungur, trembesi, dan pule,” tuturnya.
Hari ini, tagar #MisteriPohonManhoni menggema di media sosial Twitter.
Netizen bertanya-tanya soal keberadaan kayu dari 191 pohon besar yang ditebang untuk proyek revitalisasi Monas.
Tagar tersebut bahkan memuncaki trending topic.
Seperti diberitakan, Pemprov DKI Jakarta mengatakan ada 191 pohon yang ditebang untuk revitalisasi Monas.
Pohon-pohon itu akan diganti dengan penanaman 573 pohon.
Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah awalnya mengatakan ada perbedaan desain hasil sayembara revitalisasi Monas dengan penerapan di lapangan.
Menurutnya, ada penebangan 191 pohon dan pemindahan 85 pohon.
Saat ini Saefullah mengaku sudah ada penanaman pohon di kawasan Monas. Ada sekitar 350 pohon yang sudah ditanam.
“Ini saya dapat report sudah hari Sabtu mereka gali lubang, Minggu menanam, itu di angka 350-an lebih. Karena kami tebang 191 kali 3, (jadi gantinya) 573,” ucap Saefullah. (*)