Sidoarjo l Lampumerah.id – Pihak
Kementerian Agama Kabupaten Sidoarjo. Melalui seksi Pendidikan Diniyah Pondok Pesantren membenarkan kejadian pengeroyokan yang dilakukan santri senior terhadap adik kelas. Dan peristiwa itu menimbulkan korban jiwa satu santri dan empat lainnya luka-luka.
Kepala Seksi Pendidikan Diniyah Pondok Pesantren ( PD Pontren) Ahmad Fathoni sangat menyayangkan terjadinya kekerasan di dalam dunia pendidikan tersebut. Apalagi sampai menimbulkan korban jiwa santri. Dan empat santri Ponpes Mamba’ul Hikam lainnya mengalami luka-luka. Sedangkan untuk perkaranya sekarang dalam penanganan Satreskrim Polresta Sidoarjo.
“Memang benar itu terjadi, dan menimbulkan korban jiwa satu santri. Akan tetapi supaya tidak bias informasinya, maka silahkan untuk bertanya langsung ke Polresta Sidoarjo,” terangnya, Jumat (15/10/21).
Menurut Fathoni, Ponpes tersebut sudah menyerahkan perkara pengeroyokan yang mengakibatkan korban jiwa itu, ke Polresta Sidoarjo. Pihaknya masih memberikan waktu kepada pihak pesantren untuk terus berkoordinasi dengan Polresta Sidoarjo dalam menyelesaikan kasus itu.
“Nanti kalau situasi dan kondisinya sudah membaik, maka kami akan berkoordinasi lagi dengan pihak pondok itu,” jelasnya.
Lanjut Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Sidoarjo, Ahmad Fathoni, bahwa pihaknya berharap adanya evaluasi terkait hal itu. Terutama menyangkut seluruh sistem yang sudah diterapkan di pondok pesantren itu.
“Karena yang jelas kami ingin ada evaluasi terkait sistem yang digunakan dalam rangka mendidik para santri tersebut,” katanya.
Meski begitu, pihaknya meyakini bahwa sistem dan metode yang ada dalam mendidik para santri itu sebenarnya sudah sangat baik sekali. Hanya saja. Masalah human error’ yang terjadi itu lah yang perlu dievaluasi kembali.
Fathoni menambahkan, pihaknya merasa prihatin atas dugaan pengeroyokan yang terjadi di salah satu pesantren di Desa Putat Kecamatan Tanggulangin tersebut. Dia berharap kejadian serupa tak terjadi lagi di Kabupaten Sidoarjo.
“Tentu kami sangat berharap apa yang terjadi mudah-mudahan tak terulang kembali di Kabupaten Sidoarjo,” pungkasnya.