Jakarta | Lampumerah.id – Ki Joko Bodo memang tidak bodo. Sukses praktik paranormal mempermudah berinteraksi dengan banyak kalangan. Publisitas media dan kedekatan dengan jurnalis, menjadi pembuka jalan tuk merealisasi impian besarnya. Cita-cita seorang Agung Yulianto, nama asli Ki Joko Bodo, sejak di kampung halaman yang terpatri di sanubari, satu demi satu dapat diwujudkan.
Diawali praktik klenik, sukses dan menjadi bintang tamu sejumlah stasiun televisi. Bergaul dikalangan selebrity, mendirikan partai, mencicipi dunia politik, hingga menjadi bos sebuah media mistik klenik. Mencenungkan. Dari bukan siapa siapa, tidak punya apa-apa, kemudian sukses berlimpah dan membangun Istana Wong Sinthinx bernilai miliaran rupiah.
Jagad media dibuat gempar ketika Tabloid Tabir dengan tagline “Menguak Fakta Tersembunyi Alam Ghaib” milik Ki Joko Bodo beredar. Dimensi bisnis seorang Ki Joko Bodo yang bagi paranormal lain mungkin tak pernah terpikirkan. Menjadi Owner media, menjadi satu lompatan besar menjungkirbalikan kausalitas.
Paranormal Sultan, tajir, news maker pemberitaan, pada akhirnya apapun yang diinginkan Ki Joko Bodo dengan mudah bisa diwujudkan. Sekedar menerbitkan media, tentu bukanlah hal sulit bagi dirinya. Apa yang dilakukannya? Cukup rekruitmen wartawan Tabloid Posmo (Jawa Pos Group). Bukan kebetulan saat itu Ki Joko Bodo sengaja ‘membajak’ Triyoga Aka. Wartawan andalan Tabloid Posmo di Jakarta.
Sejak ditugaskan di Jakarta Triyoga memang kenal dekat dengan Ki Joko Bodo. Saking dekatnya, mantan wartawan Karya Dharma yang kini rajin siar tauhid dan ilmu makrifatullah ini seperti memiliki aura chemestri. Saling menguntungkan. Satu sisi Ki Joko Bodo memiliki kepentingan publisitas, disisi lain Triyoga memiliki kepentingan ide dan narasumber berita.
“Pokok, e nek wes temu Mas Joko ambek Pak Mas’oed kuwi, adaaaa ajaaaaa ide yang bisa pasti headline berita,’’ kata Triyoga, dengan ekpresi khas, menukil perbincanganya dengan Joko Bodo saat di TMII, jakarta saat itu. Sebagai wartawan otodidak Triyoga Aka memiliki kemampuan menulis mistik klenik yang disukai oleh Ki Joko Bodo.
Tunjukkan Modal Deposito Rp. 1.000.000.000,-
Seperti terhipnotis, Triyoga tak kuasa menolak ketika Ki Joko Bodo menawarkan rencana menerbitkan media mistik klenik sendiri. Padahal Triyoga bergaji cukup dari kelompok Oposisi (Jawa Pos). Siapa tahu Ki Joko Bodo menggunakan ilmu gendamnya. Demi menerbitkan Tabloid Tabir, Ki Joko Bodo juga tak segan memperlihatkan deposito pribadi di Bank Mandiri bernilai Rp. 1.000.000.000,- sebagai modal, guna meyakinkan.
Tim redaksi terbentuk. Berkantor di Jl. Pinang Ranti 56, Jakarta Timur. Susunan Penasehat & Pemimpin Umum: Ki Joko Bodo, Triyoga Aka Pemred yang kemudian mengajak teman dari Jawa Pos. Komposisi menjadi lengkap dengan hadirnya pos Redpel; Penulis (Oposisi), Desain Grafis; Dani, Pemasaran; Ari Purwanto (Oposisi/Aliansi Bonex).
Cerdiknya Ki Joko Bodo ternyata sudah menyiapkan badan hukum penerbitan PT. Media Metafisika Indonesia. Selain itu, ia juga menyisipkan tiga orang kerabat untuk mengisi posisi strategis, sebagai pengaman. Joko Triyono (keungan & Kepala Kantor), Kingkang (umum) Sri (administrasi kantor). Selain itu Ki Joko Bodo juga merekomendasikan Agus Taliwang dan Tobar, di bagian redaksi.
Tabir menjadi nama tabloid, dari gagasan yang diajukan oleh Ki Joko Bodo sendiri. Sedangkan tagline; ‘menguak catatan tersembunyi alam ghaib’ digagas penulis, diadaptasi dari tagline tabloid X-file (Jawa Pos) yang juga sedang persiapan jelang terbit, dimana penulis bagian dari tim redaksi; “Menguak catatan tersembunyi selebritis.”
Dalam hitungan 3 minggu kemudian, waktu yang dinanti tiba. Beredarlah Tabloid Tabir berisi 16 halaman, tak lama setelah X-File diterbit. Cetak perdana 2000 eksemplar di Gramedia, Jakarta, mendapat apresiasi positif. Tabloid Tabir di pasaran ludes diborong agen..
Headline berita dengan judul; Megawati Mandi Bareng Gus Dur di Pelabuhan Ratu, Megawati Presiden, Perkawinan Jin & Manuasia di Majalengka, Wawancara Roh Bung Karno di Istana Presiden, cukup membuat gempar. Sejumlah pembaca dan agen bahkan berdatangan ke kantor, meminta jatah tabloid dan bayar dimuka.
Buat Manajemen Posmo Ketar Ketir.
Terbitnya Tabloid Tabir dipunggawai sejumlah wartawan mantan Jawa Pos, membuat pimpinan dan manjemen Posmo kawatir. KehadiranTabloid Tabir dianggap sebagai ancaman dan berpotensi besar menggerus segmen pasar dan keuntungan Tabloid Posmo.
“Manajemen merespon tegas. Kami tidak mentolelir wartawan yang bersangkutan. Mereka harus diberi pilihan tegas. Tetap disini bersama perusahaan atau kalau tidak ya langsung dikeluarkan saja,’’ Tegas Imawan Masyuri melirik Don Kardono, disampingnya, pada rapat pimpinan Kelompok Oposisi, di lesehan Melawai, Jakarta.
“Ini berbahaya,’’ timpal Joko Suud Sukahar, Pemred Posmo saat rapat. Terbit dan beredarnya Tabloid Tabir, lanjut Joko, pasti berpengaruh dan berdampak pada media kita. Saat ini Tabloid Posmo bisa leading mengalahkan Tabloid Mistik, Majalah Misteri, Liberty dan Intisari hanya dalam waktu singkat, satu tahun.
“Dengan tiras tembus 400 ribu eksemplar, sesuai RUPS Posmo berhasil maraup pendapatn iklan Rp. 2 Milyar lebih di tahun pertamanya. Tapi, dengan hadirnya Tabir, apa iya tahun depan keberhasilan Posmo ini bisa dipertahankan,’’ ungkap Joko Suud Sukahar, menyayangkan wartawan andalanya telah berpaling ke Ki Joko Bodo.