GRESIK | lampumerah id – Desa Cagakagung Kecamatan Cerme, ketiban berkah berupa 9 Booth Kontainer dari puluhan mahasiswa Universitas Wijaya Putra Surabaya, yang melaksanakan KKN di desa setempat yang fokus peningkatan sentra kuliner dan pemberdayaan UMKM.
Pembimbing KKN Yanuar Fauzuddin SW, MM mengatakan booth kontainer itu untuk peningkatan kapasitas sentra kuliner dan kesejahteraan di Desa Cagakagung yang menjadi obyek KKN.
Program KKN kontainer food court pendanaannya berasal dari Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi, melalui program hibah pengabdian kepada masyarakat dengan cluster pemberdayaan masyarakat oleh mahasiswa atau PMM.
“Jadi spesial bapak ibu, karena kegiatan KKN Alhamdulillah mendapatkan pendanaan dari kementerian melalui program hibah pengabdian kepada masyarakat dengan cluster pemberdayaan masyarakat oleh mahasiswa,” ungkap Yanuar Fauzuddin dihadapan warga Cagakagung, Rabu (18/6) malam.
Booth kontainer nilainya Rp 50 juta, dan sekarang masih proses pembuatan. Ditargetkan kontainer tersebut akan diserahkan ke masyarakat, Bulan Agustus 2025 saat penutupan KKN.
KKN Universitas Wijaya Putra di Desa Cagakagung diikuti 21 mahasiswa, terhitung sejak 18 Juni hingga 20 Agustus 2025.
“Harapannya kontainer food court bisa berjalan terus tidak berhenti untuk meningkatkan perekonomian warga Cagakagung, ” pintanya.
Sapa’at Kepala Desa Cagakagung sangat berterimakasih dan menyambut baik program KKN Universitas Wijaya Putra Surabaya di Desa Cagakagung.
Rencananya sembilan unit booth kontainer food court akan dibagikan ke sembilan RT yang ada di Desa Cagakagung, melalui Koperasi Merah Putih milik desa
“Terimakasih kepada mahasiswa universitas Wijaya Putra Benowo Surabaya menempuh program KKN di sini. Kontainer food court tidak boleh dibawa pulang, jualan di area Koperasi Merah Putih yang sudah disediakan desa, agar perekonomian semakin hidup,” tegas Kades Sapa’at.