MALANG l Lampumerah.id – PT United Tractors Pandu Engineering (UTPE) bersama Malang Autism Center (MAC) meresmikan Klinik Fisioterapi Patria di kawasan Sengkaling, Kabupaten Malang, Kamis (30/10). Klinik ini menjadi fasilitas fisioterapi pertama di Malang Raya yang secara khusus melayani individu dengan disabilitas serta masyarakat umum dari berbagai kalangan.

Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, Budiar Anwar, mengapresiasi kolaborasi antara dunia industri dan lembaga sosial tersebut. Menurutnya, kehadiran Klinik Patria menjadi bukti nyata kepedulian terhadap isu inklusi dan pemerataan akses kesehatan di daerah.

“Penyandang disabilitas bukanlah mereka yang kurang kemampuan, melainkan individu dengan potensi besar yang seringkali terhalang oleh kurangnya akses dan kesempatan. Klinik ini simbol keadilan sosial dan langkah nyata menuju masyarakat Malang yang lebih inklusif,” ujar Budiar.

Ia menegaskan, pemerintah daerah berkomitmen memastikan seluruh warga mendapat kesempatan yang sama dalam pendidikan, ekonomi, dan kesehatan.

“Pembangunan bukan hanya soal jalan dan jembatan, tetapi juga membangun hati dan membuka peluang bagi semua untuk hidup lebih baik,” tambahnya.

Budiar juga mengajak berbagai pihak untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor seperti yang dilakukan di Klinik Patria.

“Klinik ini bukti bahwa kemajuan ekonomi dan kepedulian sosial bisa berjalan beriringan. Inklusi dapat diwujudkan jika semua pihak bersinergi,” katanya.

Sementara itu, Presiden Direktur PT UTPE Etot Listyono menjelaskan, dukungan perusahaan terhadap pembangunan Klinik Patria merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) dengan pilar Diversity, Equity, and Inclusivity (DEI).

“Kami menyediakan fasilitas dan peralatan fisioterapi lengkap—mulai alat bantu motorik, kursi roda, treadmill, hingga sarana pendukung lain untuk membantu proses pemulihan anak-anak disabilitas,” ujarnya.

Langkah tersebut, lanjut Etot, sejalan dengan semangat UTPE dalam menghadirkan kebermanfaatan sosial nyata bagi masyarakat, khususnya kelompok yang membutuhkan perhatian lebih.

Dari pihak mitra pelaksana, Founder dan CEO Malang Autism Center Mohammad Cahyadi menyampaikan, klinik ini dibangun dengan dukungan dana CSR ratusan juta rupiah yang diwujudkan dalam bentuk peralatan medis fisioterapi.

“Dengan dukungan ini, kami menghadirkan layanan terapi yang aman, nyaman, dan ramah disabilitas—terutama bagi anak-anak di Malang,” tuturnya.

Klinik Patria berdiri di atas lahan seluas 296 meter persegi dengan 13 ruang pelayanan dan lima tenaga kesehatan, termasuk satu fisioterapis bersertifikat. Klinik ini mampu melayani 24 anak per hari, beroperasi selama delapan jam, dan menggunakan sistem pendaftaran digital melalui laman malangautismcenter.com untuk menghindari antrean.

Biaya terapi pun dirancang terjangkau:

  • Rp35.000 per jam untuk anak disabilitas dari keluarga tidak mampu (dengan SKTM).
  • Rp80.000 per jam untuk masyarakat umum lebih murah dibandingkan klinik swasta yang umumnya mematok tarif Rp150.000 ke atas.

“Kami ingin memastikan anak-anak disabilitas, terutama dari keluarga prasejahtera, bisa mendapatkan terapi berkualitas tanpa terbebani biaya tinggi. Klinik ini bukan hanya tempat fisioterapi, tapi juga pusat pembelajaran dan pemberdayaan,” tegas Cahyadi.

Klinik Fisioterapi Patria hadir sebagai respons atas minimnya akses terapi bagi anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD), Cerebral Palsy (CP), dan berbagai ragam disabilitas lainnya.
Kehadirannya diharapkan menjadi jembatan menuju layanan kesehatan yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan di Kabupaten Malang.(peq)