Surabaya|Lampumerah.id – Kebakaran 4 rumah di jalan Kendalsari Utara Merr Surabaya pada Selasa 20 Juli 2021 yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha, masih menyisakan duka bagi para penghuninya. Mereka masih kesusahan dan belum mendapatkan uluran bantuan dari Pemkot Surabaya.

Cicik Fauziah salah seorang korban dari kebakaran tersebut mengaku kesulitan, untuk meminta bantuan ke pemkot Surabaya supaya rumahnya diperbaiki.

“Saya mendatangi RT lalu di sarankan ke Lurah. Namun di kelurahan Penjaringan Sari saya diberitahu oleh Bu Lurah kalau rumah saya layak huni sehingga tidak bisa mendapatkan bantuan. Menurut Bu Lurah sebaiknya rumah itu disapu, dipel terus ditempati,” terangnya pada Rabu (04/07/2021). Mendapat jawaban tersebut, Cicik mengatakan kalau dirinya takut menempati karena rawan roboh.

Wanita berusia 32 tahun tersebut menjelaskan, kondisi rumahnya saat ini tidak layak huni karena gentengnya sudah roboh. Sedangkan 3 rumah lainnya sudah rata dengan tanah karena bangunan semi permanen.

“Saya bersama tetangga yang rumahnya juga terbakar sudah mendatangi Dinas Sosial Kota Surabaya. 3 hari yang lalu sudah disurvey,” jelasnya.

Saat ini Cicik bersama para korban kebakaran, menempati rumah kos didekat rumah. “Saya tidak bekerja, sedangkan suami saya bekerja sebagai sopir. Namun sekarang tidak bisa jalan karena ada PPKM. Banyak jalan yang ditutup,” ungkapnya.

Cicik tinggal bersama suami, 2 anak, ibu dan kakak. “Saya dan warga yang lain sangat berharap bantuan dari pemkot Surabaya,” pungkasnya.

Sementara itu Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno mengaku prihatin dengan kondisi tersebut. Korban sempat menghubungi panggilan Whatsapp.

Politisi PDIP Surabaya tersebut berharap, Pemkot Surabaya segera merespon keluh kesah warga tersebut. Pasalnya, kondisi pandemi ditambah musibah kebakaran menjadi masalah kemanusiaan bagi korban.

“3 rumah yang terbakar memang tidak punya surat persil sedangkan rumah Bu Cicik ada surat persilnya. Yang tidak punya surat persil memang tidak bisa mendapatkan bantuan. Tapi ini juga masalah kemanusian, mungkin ada kebijakan lain agar mereka dapat bantuan dari Dinsos Surabaya,” pungkasnya. (Phk)