Jakarta l lampumerah id – Keris Mpu Gandring adalah senjata pusaka yang terkenal dalam sejarah berdirinya Kerajaan Singasari. Cerita mengenai keris ini penuh dengan misteri dan tragedi. Mari kita lihat lebih dekat bagaimana keris ini menjadi pusaka yang mematikan.
Asal-Usul Keris Mpu Gandring
Pada awal abad ke-13, ada seorang prajurit bernama Ken Arok di Tumapel (sekarang Singasari, Malang). Ken Arok jatuh cinta pada istri majikannya, Ken Dedes, dan ingin menghabisi majikannya sendiri, Tunggul Ametung.
Ken Arok memesan keris kepada pandai besi terkenal, Mpu Gandring. Mpu Gandring menjanjikan keris ampuh untuk membunuh Tunggul Ametung.
Namun, Ken Arok tidak sabar dan menusuk Mpu Gandring dengan keris yang belum sempurna. Sebelum meninggal, Mpu Gandring mengutuk keris itu akan meminta tujuh korban dari kalangan penguasa Kerajaan Singasari.
Kutukan Keris Mpu Gandring
Kutukan Mpu Gandring benar-benar terjadi. Keris ini menjadi biang kegaduhan dan kematian bagi tujuh orang penguasa.
Ken Arok membunuh Tunggul Ametung dan menikahi Ken Dedes. Anak Ken Dedes, Anusapati, kemudian mengetahui kebenaran tentang kematian ayah kandungnya.
Tragedi Berlanjut
Anusapati mengutus Ki Pengalasan untuk membunuh Ken Arok dengan Keris Mpu Gandring.
Setelah Ken Arok tewas, Anusapati naik takhta sebagai penguasa Singasari.
Namun, Anusapati juga tewas oleh Tohjaya, anak Ken Arok dengan perempuan lain.
Tohjaya kemudian mengambil alih kekuasaan, tetapi akhirnya juga tewas oleh Ranggawuni, putra Anusapati.
Akhir Keris Mpu Gandring
Ranggawuni, sebagai penguasa Singasari, memerintahkan keris Mpu Gandring dibuang ke dalam kawah gunung untuk mengakhiri kutukan.
Dengan demikian, keris ini menelan tujuh korban, termasuk Mpu Gandring, Tunggul Ametung, Kebo Ijo, Ken Arok, Ki Pengalasan, Anusapati, dan Tohjaya.
Sumber: fakta sejarah AI