Jakarta I Lampumerah.id – Konsorsium Hemera Internasional dengan LG Internasional dan Eone Laboratories akhirnya gagal merealisasi janji pembangunan laboratorium deteksi Covis-19 di Indonesia. Hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari konsorsium yang dipimpin pengusaha Malaysia Justin Liem Hwa tersebut.
Namun kolaborasi LG Internasional dan Eone laboratories sebagai pemasok reagen Beosewoon terus berlanjut meski tanpa Konsorsium Hemera internasional. Progres kerjasama yang pernah dirintis Konsorsium Hemera dengan pihak PT. Angkasa Pura II terkait pengoperasionalan Lab di Terminal 3 Bandara Soetta, sebelum akhirnya stag pada bulan November 2020 nampaknya dilanjutkan LG dan Beosewoon.
Padahal pihak AP II diwakili Direktur Operasional Yoserizal dan Ayuni saat itu memberikan sinyal lampu hijau untuk Konsorsium Hemera. Entah mengapa akhirnya gagal berlanjut sehingga dilanjutkan oleh LG Internasional.
Hal itu dibenarkan oleh mantan Administrasi Manager Hemera yang saat ini direkrut dan bekerja untuk LG Internasional, Puput Grata. Melalui catting WhatsUp, Puput mengatakan LG internasional bersama FarmaLab melayani wajib PCR test di terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Jakarta.
“LG sudah beroperasi di terminal 3 bandara Soetta bersama Farma lab,’’ jawab Puput, melalui WhastUp, Rabu, (7/4/21)
Sementara itu Vice President LG Internasional untuk wilayah Indonesia Mr. Min Choi saat dikonfirmasi, hingga berita ini diturunkan, belum juga memberikan jawabanya.
Selain Soekarno Hatta, progres lain Konsorsium Hemera yang direalisasi LG Internasional dan Beosewoon adalah kerjasama pembangunan dan pengoperasionalan lab dengan Universitas Padjajaran, Bandung. Kerjasama itu bertujuan selain untuk tracing covid-19 juga untuk reset dan penelitian kampus. Komunikasi dan penawaran Konsorsium Hemera saat itu melalui GM AP II Semarang, Jenderal Hardi
“Kami sudah berkomunikasi dengan pihak pimpinan unpad dan mereka sudah mengundang pihak Hemera konsorsium hadir di Bandung,’’ papar Jenderal Hardi di Jakarta, saat itu.
Sebagaimana diberitakan, pada awal pandemi Covid-19 dinyatakan resmi melanda Indonesia pada Februari 2020, Konsorsium Hemera internasional tiba tiba menerbitkan press release menyatakan akan membangun dan mengoperasionalkan laboratorium PCR di Indonesia dengan kemampuan 4000 spesimen per hari.
Pembangunan lab dengan investasi $ 5 juta US Dollar tersebut direncanakan rampung dalam 10 Minggu, melibatkan LG internasional sebagai pemasok peralatan lab dan Eone Laboratories yang menyediakan Test Kit Reagen Beosewoon. Akan tetapi hingga berita ini diturunkan tidak satu lab yang mereka janjikan terwujud.