GRESIK | lampumerah.id -Untuk meminimalisasi emisi karbon, Petrokimia Gresik menjalankan lima strategi bisnis, yang hasilnya memang diakui sangat menggembirakan.
“Strategi-strategi ini telah dijalankan oleh Petrokimia Gresik dan sudah memberikan kontribusi nyata dalam meminimalisasi emisi karbon,” ujar
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo.saat menjadi pembicara dalam acara “Pavilion Indonesia Talks Session” COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), baru-baru ini.
Strategi pertama, pemanfaatan karbon untuk bahan baku pupuk Urea, ZA, serta menggunakan karbon untuk bahan produksi CO2 cair dan dry ice sehingga memanfaatkan emisi karbon sekitar 902.700 ton/tahun.
Kedua, efisiensi dalam pembakaran pada boiler berbahan bakar batubara sehingga mampu meminimalisasi emisi karbon sekitar 1.600 ton/tahun.
Strategi efisiensi energi berikutnya melalui pemanfaatan purge gas sebagai bahan bakar tambahan yang dapat mengurangi konsumsi gas alam sehingga meminimalisasi emisi karbon hingga 3.145 ton/tahun.
Ketiga, melakukan transisi energi dengan mengurangi produksi listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Batubara dan menggantinya dengan konsumsi listrik dari PLN yang dapat meminimalisasi emisi karbon hingga 105.000 ton/tahun.
Keempat memanfaatkan energi terbarukan, yaitu menginstalasi panel surya dengan dengan kapasitas 471 kWp menghasilkan sekitar 516.000 kWh per tahun. Melalui panel ini, bisa mengurangi potensi timbulnya emisi karbon sekitar 447 ton/tahun. Selain itu, Petrokimia Gresik juga telah membeli Renewable Energy Certificate (REC) dari PLN 2.160 unit/bulan sehingga bisa meminimalisasi emisi karbon setara 22.550/tahun
Kelima, melakukan elektrifikasi dengan menggunakan 150 unit kendaraan listrik untuk operasional usaha, sehingga mampu mengurangi emisi karbon hingga 50 ton/tahun. (san)