Mabuk Miras Bercampur Obat Batuk, 6 Siswi SMP di Tasikmalaya Diamankan Polisi

Tasikmalaya | Lampumerah.id – Tim Maung Galunggung Polres Tasikmalaya Kota menggerebek pesta miras di sebuah rumah, Sabtu (4/9/2021) malam. Dalam penggerebekan itu, polisi mengamankan enam siswi SMP bersama dua pria dan sejumlah barang bukti, di antaranya ciu dicampur obat batuk tablet.

Penggerebekan tersebut setelah sebelumnya menerima laporan dari masyarakat adanya sekelompok remaja yang sedang pesta miras. Begitu mendapat laporan Tim Maung Galunggung bergerak cepat mendatangi lokasi, yakni sebuah rumah di Jalan Tawang Kulon, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya.

Saat dilakukan pengerebekan, polisi mendapatkan enam remaja perempuan yang masih berstatus pelajar SMP dan dua laki-laki tengah asik menengak minuman keras.

Selain keenam siswi SMP dan dua pria, di lokasi kejadian polisi juga berhasil menemukan barang bukti berupa satu botol arak hitam yang masih utuh, setengah botol yang tengah mereka minum serta satu kantong miras jenis ciu yang dicampur obat batuk tablet.

Mereka mengakui baru saja menengak satu satengah botol beramai-ramai. Aksi mereka terhenti saat Tim Maung Galunggung tiba di lokasi kejadian. Keenam siswi SMP dan dua pria tersebut kemudian diangkut ke mobil polisi.

“Setelah mendapatkan laporan dari masyarakat, kami langsung menuju lokasi dan menemukan enam orang siswi SMP yang sedang pesta miras bersama dua pria, Mereka mengaku sering diajak oleh kedua pria itu dan biasanya minuman yang dibeli dicampur dengan obat batuk,” kata Ketua Tim Maung Galunggung, Ipda Yudi.

Tim Maung Galunggung kembali melakukan patroli dan mendapatkan laporan adanya pesta miras di Jalan RE Martadinata, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya.

Di lokasi kejadian petugas mendapatkan dua orang perempuan bersama tujuh pria yang sedang duduk-duduk sambil pesta miras jenis tuak. Saat dilakukan penggeledahan, petugas menemukan barang bukti miras jenis tuak sebanyak tiga liter yang sedang mereka minum.

Setelah diberikan pembinaan dan didata, akhirnya petugas memberi toleransi. Untuk saat ini hanya didata dan membuat pernyataan agar tidak mengulangi hal serupa serta wajib dijemput oleh orang tuanya masing masing.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *