Megawati Ledek Gubernur Sulut, Begini…

Lamer | Manado – Tiada hujan, tak ada angin. Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri meledek Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey. Trus, apa salah Olly?

Tidak ada yang salah. Cuma, Megawati menilai badan Olly Dondokambey terlalu gemuk.

Itu dikatakan Megawati Soekarnoputri saat berpidato dalam perayaan Natal keluarga besar PDI-P di Graha Bumi Beringin, Manado, Sabtu (18/1/2020) malam.

Megawati meminta Olly Dondokambey lebih aktif bergerak untuk menyatukan pendukung PDI-P di Sulawesi Selatan.

“Saya bilang sama Pak Olly, kamu jangan tambah gemuk loh gara-gara kamu duduk di kursi empuk”

Kontan ribuan kader ketawa.

“Sana banyak jalan,” kata Megawati saat berpidato dalam perayaan Natal keluarga besar PDI-P di Graha Bumi Beringin, Manado, Sabtu (18/1/2020) malam.

Menurut Megawati, calon yang diusung PDI-P dalam Pilkada Sulawesi Utara bisa menang, jika para kadernya satu suara.

Peran Olly Dondokambey dianggap penting untuk mempersatukan kader partai banteng di Sulawesi Utara.

“Saya bilang sama Olly, ‘taruhan Ol, kalau kamu bisa menyolidkan anak buahmu dengan keteladanan kepemimpinan kamu, dan terus digerakkan, kita pasti menang’,” kata Megawati.

Tak hanya Olly, Megawati juga menasihati Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw agar tidak terburu-buru.

Apalagi Steven dianggap masih muda.

Megawati tidak mengungkap secara gamblang konteks nasihatnya kepada Steven.

Hanya saja, dia kemudian menyatakan tidak senang dengan cara politikus yang menusuk dari belakang.

“Saya paling tidak suka yang menusuk dari belakang,” tegas Megawati di hadapan kader PDI-P Sulawesi Utara.

Penegasan Megawati itu disambut tepukan dari para kader yang hadir.

“Nah kan keras ya (tepukannya), artinya betul, benar (ada yang saling menyikut), benar gitu,” Megawati menambahkan.

Para kader ketawa ngakak.

Dalam kesempatan itu, Megawati juga mengungkapkan ketidaksukaannya dengan cara politikus yang suka ambil jalan pintas.

Dia mengungkapkan ada calon pemimpin yang datang langsung kepadanya untuk minta rekomendasi.

“Saya terus bilang rekomendasi memang datang dari ketua umum, tapi bukan jalan belakang. Belum menjadi pemimpin saja sudah masuk kamu dari pintu belakang,” ungkapnya.

Mengenai adanya politikus yang datang berkunjung ke rumahnya, Megawati tidak mempersoalkannya.

Namun, menurutnya, banyak yang datang hanya karena ingin jabatan. Fenomena itu sudah dilihat Megawati sejak masa kepemimpinan ayahnya, Soekarno.

“Saya ini dulu kan anak Presiden, jadi saya tahu. Ayah saya sekian lama jadi Presiden, wah kalau umpamanya ingin naik pangkat tiap hari dia datang”

“Kalau sudah jadi, dia entah ke mana. Itu zaman bapak saya. Tapi, juga saya alami sendiri sampai hari ini,” papar Megawati.

Sebagai informasi, di Pilkada 2020, DPD PDI-P Sulawesi Utara kirimkan nama pasangan calon petahana Olly Dondokambey-Steven Kandouw ke DPP PDI-P.

Aneka Sentilan Megawati

Megawati Soekarnoputri suka menyentil, meledek, tapi memberi semangat kadernya. Juga kepada politikus lainnya.

Misalnya, pada saat Kongres PDIP di Bali, Agustus tahun lalu, dia juga begitu.

Waktu itu, pidato Megawati Soekarnoputri sukses membuat suasana Kongres PDIP di Bali mencair.

Megawati Soekarnoputri mencurahkan perasaannya saat menyampaikan pidato politik di Kongres V PDIP di Hotel Grand Inna Bai Beach, Kamis (8/8/2019).

Tak jarang ia juga melontarkan sindiran dengan nada bergurau ke lawan politik yang hadir, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Misalnya saja saat ia menceritakan bagaimana lelahnya berkompetisi saat Pilpres 2019.

Lalu ia melontarkan tantangan kepada Prabowo jika nanti kembali berseberangan di Pilpres 2024.

“Iya lho, kan capek ya kalau disuruh namanya tempur terus.

Ya sudahlah nanti tempur lagi di 2024. Siap?” kata Megawati diiringi tawa dan tepuk tangan para tamu undangan.

Prabowo juga ikut tertawa dan bertepuk tangan mendengar pernyataan itu.

Sindiran Megawati tak hanya berhenti sampai di situ.

Ia mengaku sempat jengkel ketika tim sukses Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memindahkan posko kemenangan mereka ke Jawa Tengah dalam kampanye Pemilu 2019.

Megawati mengatakan, ia merasa jengkel karena Provinsi Jawa Tengah merupakan basis pendukung PDI-P yang notabene merupakan partai pengusung pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin, pesaing Prabowo-Sandi.

“Waktu itu Pak Prabowo katanya dipindahkan poskonya, ini terus terang, dipindahkan ke Jawa Tengah.

Saya sudah mikir nih, hmmm gue datangin juga nih si Bowo. Ya dong, jengkel dong, orang sudah tahu itu tempatnya banteng lho,” kata Megawati.

Pernyataan itu sontak membuat riuh ruangan kongres.

Seluruh kader partai berlambang banteng itu pun tertawa.

Mendengar rencana tersebut, Megawati langsung turun ke Provinsi Jawa Tengah.

Ia menginstruksikan agar para kader mempertahankan Jawa Tengah sebagai “kandang banteng”.

“Kalau kalian banteng, berhenti merumput, gosok tanduk kamu!

Aduh capek juga lho pak, situ sih bikin-bikin capek saya,” ujar Mega menyindir Prabowo.

Enak Jadi Pemenang

Gurauan lain yang dilontarkan Megawati ketika dia berterima kasih kepada Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma’ruf Amin (TKN).

Ia mengaku kebingungan mau mengucapkan terima kasih atas kehadiran siapa lagi sebab terlalu banyak yang minta diundang.

“Saya kok enggak diundang, saya kok enggak diundang,” ucap Megawati menirukan orang-orang yang ia dengar ingin diundang datang ke Kongres PDI-P di Bali.

Ia lalu menceritakan percakapannya dengan Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto.

“Enak lho, To (Hasto) kalau jadi pemenang terus.

Semua orang mau merapat. Yang enggak kenal saya saja senyum manis, salaman…,” katanya yang disambut tawa para kader dan tamu yang hadir di Hotel Inna Grand Bali Beach.

“Dulu mana mau Pak Jokowi…. Saya sudah merasakan ditinggal orang,” kata Mega yang kembali membuat ruangan pun riuh rendah. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *