GRESIK | lampumerah.id – Manajemen Petrokimia Gresik memastikan program Smart Precision Farming, akan menggunakan pupuk berteknologi nano yang selain baru juga pertama kali dikembangkan di Indonesia.
“Kami memproyeksikan, Pupuk Nano akan mengubah landscape penggunaan pupuk konvensional. Saat ini, produk ini sedang dalam proses pendaftaran di Kementerian Pertanian,” ujar Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo.
Dalam proyek ini, kata Dwi, Petrokimia Gresik juga memanfaatkan teknologi drone yang dilengkapi dengan IoT untuk mengaplikasikan pupuk nano dan mengambil data geo-spasial, soil test kit untuk mengukur unsur hara tanah.
Drone dengan teknologi Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) ini, dapat merekam indeks vegetasi tanaman melalui citra satelit kanal infra merah dan kanal merah. Data yang terekam menunjukkan tingkat konsentrasi klorofil daun.
“Teknologi ini memungkinkan petani mendapatkan rekomendasi dosis pemupukan yang tepat, petani juga mendapatkan informasi terkait luas lahan dan bagaimana database tanah di lahannya,” tandasnya.
Program ini telah dilakukan piloting di Perkebunan Teh Pagilaran, Batang, Jawa Tengah, dimana diperoleh peningkatan produktivitas sekitar 75 persen.
“Kami mampu mengumpulkan database pertanian, termasuk ukuran luas area, nutrisi tanah, dan status kesehatan tanaman yang akurat. Database ini akan menjadi big data yang sangat berharga untuk merumuskan kebijakan pertanian di Indonesia,” tutup Dwi Satriyo. (san)