Mengenang 15 Tahun Tsunami Aceh

Lamer | Jakarta – Hari ini (26/12/2019) tepat lima belas tahun silam. Gempa dan Tsunami melibas Aceh. Itu terjadi Minggu 26 Desember 2004 pagi.

Ratusan ribu nyawa melayang. Hampir setengah juta rumah penduduk hancur.

Berikut seputar tsunami Aceh:

  1. Diawali Gempa

Tsunami Aceh bermula dari gempa magnitudo 9,3 yang terjadi sekitar pukul 07.59 WIB pada Minggu (26/12/2004).

Gempa dirasakan selama 10 menit dan berpusat di Samudra Hindia pada kedalaman sekitar 10 kilometer di dasar laut.

  1. Air Laut Naik Sekitar 30 hingga 51 meter

Warga masih shock dengan gempa, beberapa menit kemudian dikejutkan dengan kenaikan air laut.

Masyarakat Serambi Mekah yang tinggal di pesisir atau berada di pinggir laut berusaha menyelamatkan diri.

Ketinggian tsunami Aceh mencapai sekitar 30 meter. Bahkan di Lhoknga, Aceh Besar, air laut naik menyapu daratan setinggi sekitar 51 meter.

Maka, warga di sekitar pantai, bahkan sampai beberapa kilometer dari pantai, dilibas air laut. Digulung, diterjang, menghantam apa pun yang ada di daratan.

  1. Sekitar 170 Ribu Nyawa Melayang

Ketika air laut surut, mayat-mayat tergeletak di antara puing-puing bangunan. Sekitar 170 ribu nyawa warga melayang akibat peristiwa tersebut.

Tidak ada data akurat jumlah korban. Sebab, data jumlah penduduk di instansi juga terlibas air bah. Jadi, temuan jenazah sekitar 170 ribu mayat itulah yang jadi patokan.

Para relawan yang datang ke Tanah Rencong menguburkan jenazah secara massal seperti di Siron, Aceh Besar dan Ulee Lheue, Banda Aceh. Mayat yang dikebumikan di sana rata-rata tidak diketahui identitasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *