Meski Kemarau, Warga Desa Cagak Agung Tertolong Air Dari Enam Sumber Sumur Tua

GRESIK | lampumerah.id – Demi menghormati dan menghargai jasa leluhur, budaya serta tradisi, Pemerintah Desa (Pemdes) Cagak Agung Kecamatan Cerme menggelar sedekah bumi dan tasyakuran yang diisi dengan bersholawat, pagelaran wayang kulit dan campur sari.

Kades Cagak Agung, Sapa’at mengatakan rangkaian acara Sedekah Bumi diawali Jumat (18/8), dengan mengundang habib Fahmi bin Thohir Al Habsyi dari Malang untuk memimpin dan mengumandangkan sholawat nabi Muhammad SAW.

Selanjutnya Sabtu (19/8) pagi, ratusan warga mendatangi balai desa dengan membawa beragam makanan serta jajanan untuk melaksanakan istigosah. Setelah doa, warga saling menukarkan makanan dan jajanan sebagai simbol keakraban dan saling menghormati sesama warga.

Kades Sapa’at mengatakan, sedekah bumi dilakukan setiap tahun sebagai bentuk rasa syukur atas rahmat, rikzi dan karunia yang diberikan oleh Alllah sehingga Desa Cagak Agung menjadi desa yang aman, tentram dan sejahtera.

“Tradisi sedekah bumi sudah ada sejak zaman leluhur. Untuk itu, kami akan menjaga tradisi tersebut dengan harapan agar tradisi itu tidak punah. Tidak hanya itu, sedekah bumi juga bagian dari cara Pemdes untuk bersilaturahmi dengan warga,” jelas Sapa’at yang menjabat Ketua AKD Kecamatan Cerme.

Masih menurutnya, disamping sholawat dan pagelaran wayang kulit, warga melakukan ritual “ngeremo” di sumur tua yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu.

“Ada 6 sumber sumur yang tidak habis meskipun dipakai untuk seluruh masyarakat Cagak Agung. Sumur itu sudah ada sejak jaman belanda dan sampai saat ini terawat dengan baik,” ujarnya.

Ditambahkan kades yang hobby bermain bola, keberadaan sumur itu saat ini menjadi sumber pendapatan Bumdes. Karena dari sumber itu, Bumdes bisa membangun HIPPAM yang disalurkan ke rumah warga untuk memenuhi kebutuhan air bersih. (san)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *