GRESIK | lampumerah.id – D momen Hari Pangan Sedunia ini, Petrokimia Gresik semakin kontributif dalam menjaga ketahanan pangan nasional dan keberlanjutan pertanian Indonesia.
Hal ini dapat dilihat dari capaian perusahaan dalam program Makmur selama periode 2021-2023, dimana Petrokimia Gresik telah berhasil memandirikan 106.102 petani sehingga tidak lagi bergantung pada pupuk bersubsidi.
“Petrokimia Gresik dalam program Makmur ini memberikan pendampingan budidaya tanaman serta kawalan pertanian melalui produk-produk nonsubsidi, sehingga hasil panen melimpah dan kesejahteraan petani turut meningkat,” tandas Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, Senin (16/10).
Dwi Satriyo merinci, dalam tiga tahun terakhir Petrokimia Gresik merealisasikan program Makmur di lahan seluas 234.661 Hektare (Ha) yang tersebar di seluruh ndonesia.
Diawali tahun 2021, menjangkau lahan 20.440 Ha dengan keterlibatan 21.694 petani. Tahun 2022 di lahan seluas 98.598 Ha dan menggandeng 60.307 petani.
Terakhir, hingga bulan September Tahun 2023 Petrokimia Gresik berhasil merealisasikan program Makmur pada lahan seluas 115.623 Ha dan melibatkan 24.101 petani.
Hebatnya lagi, capaian tiap tahunnya selalu melampaui target. Komoditas yang menjadi sasarannya terbanyak adalah padi dan tebu. Kemudian jagung, kelapa sawit, bawang merah, hortikultura, kopi, tembakau dan benih kangkung.
Sebagai perusahaan dengan varian pupuk terlengkap di Indonesia, kata Dwi Satriyo, Petrokimia Gresik mendorong petani semakin mandiri. Khususnya saat pupuk ZA, SP-36 dan Petroganik tidak lagi masuk skema subsidi di tahun 2022 , Petrokimia Gresik meluncurkan pupuk nonsubsidi ZA Plus, Phosgreen, pupuk organik cair Phonska OCA Plus.
Selain itu juga Petrokimia Gresik menghadirkan sejumlah produk unggulan seperti Phonska Alam, Petroganik Premium, SP-26, Petro Niphos yang diaplikasikan pada beberapa program Makmur.
“Setiap budidayanya kami selalu mengaplikasikan pupuk organik. Hal ini menjadi komitmen perusahaan dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan di Indonesia,” tandas Dwi Satriyo. (san)