SIDOARJO l Lampumerah.id – Musibah memilukan menimpa Pondok Pesantren Al Khoziny di Jalan KH Abas I, Buduran, Sidoarjo. Bangunan musala tiga lantai di pesantren tersebut ambruk sekitar pukul 15.30 WIB, Senin (29/9/2025), sesaat setelah salat ashar. Ratusan santri yang tengah beraktivitas di dalam bangunan menjadi korban.
Suasana panik langsung pecah. Teriakan minta tolong santri yang terjebak di balik reruntuhan membuat warga dan petugas segera bergegas melakukan penyelamatan. Tim gabungan dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri, serta relawan dikerahkan ke lokasi. Alat berat maupun peralatan manual digunakan untuk mempercepat proses evakuasi. Ambulans pun siaga untuk membawa korban ke RSUD Sidoarjo dan rumah sakit terdekat.
Hingga pukul 21.00 WIB, sekitar 120 santri telah berhasil dievakuasi. Namun, masih ada dugaan korban tertimbun di bawah reruntuhan. Proses penyelamatan terus dilakukan di bawah satu komando Basarnas, dipimpin langsung oleh Didit.
Bupati Sidoarjo Subandi yang turun langsung ke lokasi menyampaikan duka mendalam. Ia menegaskan, evakuasi akan terus dilakukan hingga seluruh santri ditemukan.
“Sebagian anak-anak sudah dibawa ke rumah sakit, namun masih ada yang terjebak di bawah reruntuhan. Kami pastikan pencarian dilakukan sampai tuntas,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak menekankan pentingnya koordinasi tunggal dalam operasi penyelamatan, mengingat kondisi bangunan yang tidak stabil.
“Pak Didit dari Basarnas menjadi komandan. Meski ada TNI, Polri, BPBD, kabupaten maupun provinsi, semua satu komando. Karena operasi ini penuh risiko,” tegas Emil.
Emil juga memastikan seluruh kebutuhan logistik untuk mendukung penyelamatan sudah disiapkan, mulai dari air minum, oksigen, hingga dapur umum.
“Mudah-mudahan bisa segera membantu anak-anak yang masih di dalam,” tambahnya.
Tragedi ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga besar Ponpes Al Khoziny dan masyarakat Sidoarjo. Upaya evakuasi masih terus berlangsung dengan harapan seluruh santri dapat segera ditemukan.
Penyebab runtuhnya gedung musala dan jumlah korban belum diketahui karena proses evakuasi masih berlangsung.