GRESIK | lampumerah.id – Yayasan Omah Dhuafa Gresik dan Gressmall kembali menggelar Pasar Djadoel Grissee di Atrium Gressmall, 1-4 Agustus 2024.
Selain menyajikan 60 menu aneka makanan dan minuman tradisional, Pasar Djadoel Grisse dimeriahkan dengan sejumlah stan dagangan terbuat dari bambu. Sedangkan pedagangnya, kompak mengenakan pakaian tradisional Jawa kuno.
Kuliner tradisional yang dijajakan, meski sulit ditemui di pasar, seperti kupat kethek, petulo, karak tempe, arang-arang kambang dan banyak lagi uang khas Gresik.
“Untuk pengunjung yang ingin belanja, harus menukar uangnya dengan koin dari kayu bertuliskan pecahan Rp 5000 dan Rp 10.000,” kata General Manager Gressmall, Erich Pramono Bangun.
Diakui Erich, semula panitia mengalami kesulitan dalam mencari pedagang yang berjualan kuliner khas Gresik.yang sudah tergolong jadul.
“Karena mereka sudah mempunyai tempat berjualan, Alhamdulillah berkat kolaborasi dengan Yayasan Omah Dhuafa Gresik kegiatan ini dapat terlaksana,” ujarnya.
Founder Omah Dhuafa Syaikhu Busiri mengatakan saat ini kuliner khas Gresik semakin sulit ditemukan. Agar tidak punah, pihaknya terus mengenalkan kuliner otentik ke kalangan anak muda.
“Kuliner tradisional itu sangat sehat, karena tidak ada tambahan bahan pengawet,” kata anggota DPRD Gresik ini.
Syaikhu berharap, Pemkab Gresik dapat memberikan perhatian kepada para pedagang kuliner khas Gresik. Seperti pelatihan, pemasaran maupun pemberian bantuan modal.
“Kita ingin seperti wilayah lain, ada pasar yang menjajakan kuliner tradisional. Untuk itu kita harus memberi semangat kepada generasi muda, untuk melestarikan kuliner tradisional,” harapnya.
Kadiskoperindag Gresik Darmawan mengapresiasi atas upaya dari Gressmall dan Yayasan Omah Dhuafa Gresik dalam melestarikan kuliner khas Gresik.
“Di sini saya menemukan ada makanan khas Gresik, yang sudah sulit ditemukan. Kami akan berkoordinasi dengan Disparekrafbudpora, agar pedagang ini bisa difasilitasi tempat. Seperti di Bandar Grissee,” ucapnya. (san)