Sidoarjo l Lampumerah.id – Terungkap keberingasan M. Hanafi (27) dan M. Bayu Krisna (25). Saat membunuh Andika Reza Rahmadani (14) warga Lambangan, Wonoayu, di Desa Gelang, Tulangan Sidoarjo, pada Kamis (04/03/21) bulan lalu.
Kekejaman kedua tersangka, terungkap saat digelarnya rekonstruksi di TKP pembunuhan itu, Selasa (06/04/21).
Kanit Resmob Satreskrim Polresta Sidoarjo AKP Untoro mengatakan, reka ulang ini dilakukan untuk melengkapi dan mengetahui detailnya proses pelaku dalam menghabisi nyawa korban Andika Reza Rahmadani. Dalam reka ulang yang digelar sekitar pukul 11.00 WIB itu, pelaku memperagakan sebanyak 29 adegan. Mulai dari adegan perencanaan pembunuhan, menyiapkan alat, pelaksanaannya dan yang terakhir membuang jenazah korban.
“Adegan ke 26, tersangka menghabisi nyawa korban pada waktu di dalam mobil dengan cara menjerat menggunakan sarung,” ucap Untoro, Selasa (06/04/21).
Dikatakan Untoro, tidak ada yang berbeda dalam proses penyidikan sebelumnya dengan hasil reka ulang yang disaksikan oleh puluhan warga sekitar tersebut.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, kasus pembunuhan berencana terhadap Andika Reza Rahmadani yang dilakukan oleh tersangka M. Hanafi (27) dan M. Bayu (25), terjadi Kamis (04/03/21).
Sebelum berhasil menghabisi nyawa Andika, Senin (01/03/21), kedua tersangka nongkrong di warung kopi kawasan Desa Saimbang, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo. Di sana, mereka merencanakan pembunuhan yang pertama dengan cara meracuni korban, namun gagal.
Rencana yang kedua terjadi hari Kamis (04/03/21) sekitar pukul 18.00 WIB. Waktu itu, M. Hanafi mengajak tukar mobil nopol L 9791 W di daerah Dungus, Kecamatan Sukodono. Setelah mendapatkan mobil, kedua tersangka mengajak korban ke Desa Ploso, Kecamatan Krembung, Sidoarjo.
Ditengah perjalanan, tersangka beralasan kalau bannya kempes. Oleh salah satu tersangka, dilakukan pengecekan. Namun tiba-tiba tersangka Bayu langsung melepas sarung yang dipakainya dan diletakkan di dashboard mobil.
Setelah itu, Hanafi masuk kedalam mobil dan langsung meminta handphone yang di bawa korban. Korban sempat tidak memberikan, namun karena terpojok korban menyerahkan hp dan sambil menangis.
“Sebelum dibunuh, korban sempat menangis,” Ungkapnya.
Hal itu malah membuat Hanafi semakin beringas. Dia lantas mengambil sarung dan dilingkarkan ke leher korban sambil ditarik oleh kedua tersangka, pada ujung sarung.
“Sampai leher korban bunyi kreek…, Seperti tulang patah,” jelasnya.
Setelah itu, tersangka Hanafi mengangkat korban dan membuangnya ke parit. Setelah korban berada dalam parit, kekejaman Hanafi terungkap. Saat tersangka Hanafi mendekati korban dan menginjak leher korban, berkali-kali. Dan memastikan korban tewas.