Pemudik Keluhkan Jarak Tempuh menuju Dermaga, Polda Banten Evakuasi Penumpang Pejalan Kaki Pingsan

 

Merak,Banten | Lampumerah.id – Arus balik pemudik pejalan pada Minggu (14/4/2024) malam hingga Senin (15/4/2024) dinihari atau pada H+5 Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah dari Pulau Sumatera menuju Pulau Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni, Lampung, mengalami peningkatan.

Sejumlah pemudik yang tiba di Pelabuhan Merak, dan menuju Terminal Terpadu Merak (TTM), mengaku sangat sangat kelelahan setelah berjalan sekitar 3 kilometer dari dermaga kapal reguler untuk mencapai ke terminal bus TTM melalui gangway.

Ditambah, sejumlah pemudik juga harus membawa barang bawaan banyak seperti koper, tas, kardus berisi oleh-oleh yang mereka bawa dari kampung halamannya dari Sumatera.

“Dari dermaga 3 ke sini, jauh banget, ditambah bawa barang-barang, capek saya,” dikatakan Giri, salah satu pemudik dari Kota Agung, Lampung yang hendak menuju Tangerang, saat ditemui wartawan di Mal Sosoro Pelabuhan Merak.

Saat tiba di dermaga reguler, Giri mengaku tak menemukan adanya troli atau kereta dorong untuk meringankan beban penumpang yang membawa barang-barang.

“Padahal pengelola pelabuhan, yaitu PT ASDP mengaku telah menyiapkan troli untuk mengurangi beban pengguna jasa berjalan di gangway. Tapi saat kami keluar dari kapal, trollinya tidak ada. Troli adanya Mal Sosoro, sudah dekat terminal bus,” keluh penumpang.

Keluhan yang sama, dikatakan Suheli (55), warga Taktakan, Serang Banten. Ia berharap, harusnya troli disediakan di dermaga reguler.

Dikatakan Suheli yang habis mudik dari Palembang, saat berjalan di gangway sempat melihat pemudik perempuan seusianya jatuh pingsan, diduga akibat kelelahan karena harus berjalan jauh untuk mencapai terminal bus Merak.

“Tadi ada ibu-ibu seumuran saya yang pingsan. Kemungkinan karena kecapean harus berjalan jauh sambil bawa barang-barang. Saya aja yang laki-laki, sangat kelelahan,” ujarnya.

Namun Suheli mengakui, fasilitas yang disediakan oleh pengelola pelabuhan lebih baik dan nyaman dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Fasilitas dan kenyamanan akses yang sekarang, jauh lebih baik, hanya jarak jalan dari dermaga 1,2,3,4,5 dan 7, sangat jauh dan melelahkan sekali,” ungkap Suheli.

Sementara itu, satu orang pemudik yang baru saja di dermaga 7 pelabuhan Merak, mengalami sesak nafas mendapatkan pertolongan dari petugas Polda Banten, pada Minggu (14/4/2024) malam.

Kapolda Banten Irjen Pol Abdul Karim, melalui
Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol. Didik Hariyanto mengatakan, kejadian tersebut bermula saat salah satu anggota Bidhumas melakukan pengamanan di lokasi transit Dermaga 7 pelabuhan ASDP Merak.

“Satu orang perempuan penumpang yang baru turun dari kapal ferry, dilaporkan mengalami gejala sesak nafas saat hendak menuju terminal bus,” ujarnya.

Petugas kepolisian segera berkoordinasi dengan tim kesehatan ASDP Merak untuk memberikan tindakan medis secara cepat.

“Evakuasi tersebut merupakan bagian dari upaya Polda Banten dalam menjaga keselamatan dan keamanan masyarakat selama musim mudik lebaran,” katanya.

Untuk memastikan evakuasi pasien, dilakukan dengan lancar dan cepat, anggota Polda Banten memberikan pengawalan kepada pemudik ke Pos Kesehatan terdekat.

“Dalam kondisi ini, kami harus memastikan pasien segera mendapatkan pertolongan yang tepat,” terangnya.

Sementara dari pantauan, terjadi peningkatan penumpang di Pelabuhan Merak dengan tujuan Pelabuhan Bakuheni, pada Minggu (14/4/2024) malam hingga Senin (15/4/2024) pagi. Hampir semua dermaga, terjadi antrean kendaraan.

Kendaraan roda empat atau mobil pribadi mendominasi di dalam antrean dengan barang-barang bawaan di bagian atapnya.

Meski sempat terjadi antrean, namun seluruh kendaraan yang ada di area parkir atau buffer zone di setiap dermaga, dapat masuk ke dalam kapal sekaligus.

 

(Daeng Yus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *