Surabaya l lampumerah.id – Memasuki hari ke 4 penerapan PPKM Darurat, bundaran waru tepatnya di depan Cito ditutup total oleh petugas. Langkah tak populis ini, membuat warga yang ingin masuk Surabaya tak bisa, Rabu (7/7/2021). Akibatnya, kemacetan panjang terjadi dan banyak warga yang naik pitam, karena tak ada sosialisasi sebelumnya.
Kemacetan parah terjadi di bundaran waru, tepatnya pintu masuk penyekatan utama kota Surabaya, semua pengendara baik roda dua maupun roda empat tak diperbolehkan masuk, tak hanya warga dari luar Surabaya bernopol L dan W ( Surabaya-Sidoarjo), yang selama ini diperbolehkan masuk tapi kali ini mereka harus putar balik.
Tak terkecuali warga yang membawa surat tugas dan persyaratan lainnya pun harus putar balik. Akibat penutupan ini warga mengaku kebingungan. Dan tak sedikit warga yang kecewa dan marah, karena mereka tak bisa bekerja. Apalagi, kebijakan ini dinilai mendadak dan tidak ada sosialisasi sebelumnya.
Alan warga Surabaya yang tinggal di Waru, Sidoarjo dirinya ingin bekerja tapi pas lewat Cito, ditutup dan disuruh putar balik.” Saya mau kerja, tapi ditutup dan disuruh putar balik,”bingungnya.
Hal senada juga diutarakan Anto warga Surabaya yang ingin bekerja. Pas lewat Cito, kok macet ternyata mereka disuruh putar balik. Kemacetannya hingga 300 meter. ” Lho kenapa ditutup, kalau seperti ini, susah,”ujarnya.
Dengan penutupan ini warga kebingungan, karena terjadi kemacetan parah. Lewat kampung juga macet sehingga aktivitas warga terganggu. Tapi, warga yang darurat membawa tabung oksigen, oleh pihak kepolisian, barier penyekat jalan langsung dibuka oleh pihak kepolisian.
Penutupan ini sengaja dilakukan oleh Ditlantas Polda Jatim karena setelah dilakukan evaluasi selama lima hari PPKM Darurat, mobilitas warga Surabaya dan Sidoarjo sangat tinggi. Dan solusinya warga disuruh mencari jalan alternatif lainnya. Dan mengantisipasi kericuhan, polisi bersenjata lengkap disiagakan di Bundaran Waru.
Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Latif Usman menjelaskan rencana penutupan akses masuk kota Surabaya di pos penyekatan bundaran waru, akan dilakukan selama 24 jam, warga di luar surabaya yang tidak memiliki kepentingan, dihimbau agar menahan diri tidak masuk Surabaya.
Hal ini dilakukan karena penyebaran Covid 19 di kota Surabaya makin tinggi, bahkan angka kematian tidak terkendali, sedangkan rumah sakit dan rumah sakit rujukan di Jawa Timur juga penuh. ” Penyebaran Covid 19 di Surabaya makin tinggi dan rumah sakit penuh,”pungkasnya.(nt)