GRESIK |lampumerah.id – Seorang anggota perguruan silat M Aditya Pratama (20) asal Desa Semampir, Kecamatan Cerme, tewas setelah sempat dirawat dI RSUD Ibnu Sina, akibat dikeroyok sesama anggota perguruan silat di Kecamatan Cerme.
Ayah korban, Ngatrip (48) mengungkapkan, korban pamit untuk mengikuti ujian kenaikan sabuk perguruan silat, Sabtu (7/10) sekitar pukul 18.30 WIB.
“Hari Minggu sekitar pukul 01.30 WIB, dapat kabar kalau anak saya dirawat di Puskesmas Cerme. Setelah ke sana, ternyata anak saya sudah dibawa ke RSUD Ibnu Sina Gresik,” ungkapnya, di rumah duka.
Sesampai di rumah sakit milik Pemkab Gresik itu, Ngatrip mencoba mencari tahu penyebab anaknya sampai dirawat namun semua temannya mengaku tidak tahu.
“Senin (9/10) sekitar pukul 21.00 WIB, anak saya dinyatakan meninggal. Saya disuruh menulis kronologis oleh dokter, tapi saya tidak tahu apa pa dan sepenuhnya biar ditulis kepolisian,” papar pria berusia 48 tahun itu.
Menurut dia, anak semata wayangnya ini, dinyatakan meninggal setelah dua hari mendapat perawatan di RSUD Ibnu Sina Gresik. Dari keterangan dokter, ada beberapa luka di bagian kepala, syaraf di bagian otak kepala tidak berfungsi.
Kasatreskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan mengungkapkan, pihaknya sudah menangkap enam pelaku yang diduga mengeroyok korban.
Mereka adalah D (17), AS (20), RM (20), ARG (15), S (19), dan HS (17), semaunya asal Kecamatan Cerme.
“Para pelaku ditangkap tanpa perlawanan, selanjutnya akan kami lakukan penyidikan lebih lanjut,” ungkapnya.
Polisi juga menyita sejumlah barang bukti, yaitu enam unit handphone, dan pakaian milik korban. Para pelaku terancam pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan. (san)