GRESIK | lampumerah.id – Petrokimia Gresik mendukung optimalisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, dengan berkontribusi pada pendirian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur Hybrid di lingkungan Yayasan Perguruan Pendidikan Nahdlatul Ulama (PPNU) Trate, Gresik.
Dapur yang diresmikan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, baru-baru ini beroperasi untuk penyediaan MBG bagi 3.059 siswa mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Rincian siswa di lingkungan Yayasan PPNU Trate, penerima MBG terdiri dari Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MINU) Trate Putra (576 murid), MINU Trate Putri (641 murid), Sekolah Dasar Nahdlatul Ulama (SDNU) 1 Trate (707 murid), SDNU 2 Trate (53 murid), Madrasah Tsanawiyah (MTs) NU Trate (404 murid), dan SMK NU Trate (678 murid).
Direktur Keuangan & Umum Petrokimia Gresik, Adityo Wibowo, menyampaikan SPPG Dapur Hybrid ini merupakan program kolaborasi antara Petrokimia Gresik bersama entitas anak perusahaan (anper), dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik serta Yayasan PPNU Trate.
Dukungan ini sekaligus bentuk nyata dari kontribusi Petrokimia Gresik, dalam mendukung terciptanya Sumber Daya Manusia (SDM) unggul masa depan demi kemajuan Indonesia, khususnya Kabupaten Gresik.
“Program MBG merupakan inisiatif yang baik karena memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan asupan gizi yang seimbang, menjadi fondasi utama dalam membangun generasi emas di masa yang akan datang,” tandas Adit, sapaan akrab Adityo Wibowo.
Bupati Gresik memberikan apresiasi, kepada Petrokimia Gresik yang telah berperan aktif dalam pembangunan SPPG Dapur Hybrid.
“Terima kasih kepada Petrokimia Gresik, yang telah memberikan perhatian luar biasa terhadap program prioritas Presiden melalui CSR (Corporate Social Responsibility)-nya.” ujar Bupati Yani.
“Kehadiran dapur hybrid ini adalah bentuk nyata kolaborasi, antara pemerintah dan industri untuk menyiapkan generasi yang sehat dan cerdas,” imbuhnya.
SPPG Dapur Hybrid dibangun melalui pendampingan Pemkab Gresik, sejak Juli hingga Oktober 2025 dengan memanfaatkan fasilitas kantin sekolah yang disulap menjadi dapur gizi terstandar.
Dapur ini dibangun di dalam lingkungan pendidikan, tanpa menghapus peran kantin yang sudah ada. Justru perannya ditingkatkan menjadi ruang penyedia gizi yang terintegrasi.