GRESIK | lampunerah.id – Petrokimia Gresik mendukung kebijakan baru tata kelola penyaluran pupuk bersubsidi, melalui ketersediaan stok melebihi ketentuan minimum yang diatur Pemerintah.

“Per tanggal 29 Juli 2025, Petrokimia Gresik menyediakan stok pupuk bersubsidi nasional sebanyak 508.216 ton. Terdiri dari pupuk Urea sebanyak 77.978 ton, NPK 405.468 ton dan pupuk Organik 24.770 ton,” ujar Direktur Manajemen Risiko Petrokimia Gresik, Johanes Barus dalam “Sosialisasi Akbar Penerima Pupuk Bersubsidi pada Titik Serah se-Jawa Timur Bersama Kementerian Pertanian”.

Dalam kegiatan yang juga dihadiri Khilmi, Ketua Perkumpulan Pengecer Pupuk Indonesia, Johanes menyampaikan Petrokimia Gresik meyakini skema tata kelola pupuk bersubsidi yang baru ini akan menjadi tonggak penting yang mendorong produktivitas dan kesejahteraan petani secara signifikan.

“Kebijakan baru ini telah memangkas 145 aturan dan persetujuan lintas Kementerian hingga kepala daerah. Saat ini hanya melibatkan Kementan, Pupuk Indonesia, dan Gapoktan atau kios/pengecer. Tata kelola baru ini memastikan pupuk bersubsidi lebih tepat sasaran, serta mudah diakses oleh petani,” tandas Johanes.

Johanes mengungkapkan, kebijakan tersebut telah memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan produktivitas petani dan kinerja produksi beras nasional sepanjang tahun 2025 yang terlihat pada lonjakan serapan beras Perum Bulog yang mencapai 1,3 juta ton hanya dalam satu bulan.

Berikutnya, penyaluran pupuk bersubsidi nasional per 24 Juli 2025 telah mencapai 4,27 juta ton, mencakup 44,7 persen dari total alokasi pemerintah 9,55 juta ton.

Johanes menambahkan, pihaknya telah bersiap menyongsong rencana masuknya pupuk ZA ke dalam skema subsidi. Saat ini, Petrokimia Gresik menyiapkan fasilitas dan sarana produksi agar dapat memproduksi pupuk ZA dengan baik sesuai dengan penugasan Pemerintah.