Lamer | Jakarta – Jatuhnya Ukraine International Airlines PS 752, di Teheran, Iran, 8 Januari 2020 ternyata kena rudal Iran. Ini dikatakan Perdana Menteri (PM) Kanada, Justin Trudeau.

Pernyataan tersebut diungkapkan Justin Trudeau berdasarkan data-data dari berbagai sumber intelijen.

Justin Trudeau mengatakan: “Kami memiliki intel dari banyak sumber, termasuk koalisi dan milik kami sendiri.”

“Bukti-bukti menunjukkan pesawat itu ditembak oleh misil Iran,” katanya, dikutip dari AFP, Jumat (10/1/2020).

“Ini mungkin tidak disengaja,” imbuhnya.

Presiden Ukraine International Airlines, Yevganiy Dykhne, sebelumnya memastikan pesawat itu berfungsi dengan baik di bawah kendali pilot berpengalaman.

“Pesawat dalam kendali yang baik. Itu merupakan salah satu pesawat terbaik kami dengan kru yang bagus,” ucapnya.

Ukraine International Airlines merupakan maskapai penerbangan terbesar di Ukraina, milik swasta.

Sebelumnya, Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina (NSDC) mengungkap fakta mengejutkan terkait jatuhnya pesawat itu, Rabu (8/2/2020).

Pihak NSDC mengatakan, sebanyak 169 orang check-in untuk penerbangan itu. Namun dua orang tidak ikut naik pesawat.

Menurut Interfax-Ukraina, dikutip dari akun Twitter Aviation Newsroom, identitas dua orang itu tidak disebutkan. Tapi bukan warga Ukraina.

Kabar lainnya, sumber-sumber Iran men-tweet foto menyerupai kepala rudal yang ditemukan di dekat lokasi kecelakaan pesawat Ukraina International Airlines 752.

Sebelumnya, Iran tidak akan menyerahkan kotak hitam pesawat jatuh hanya beberapa menit setelah lepas landas dari Bandara Teheran itu.

Jatuh Setelah Iran Tembakkan Rudal

Sampai sekarang, penyebab kecelakan itu masih belum jelas.

Dikutip dari bbc.co.uk, Kamis (9/1/2020), semua penumpang (termasuk kru) 176 orang, tewas dalam insiden tersebut.

Di bawah aturan penerbangan global, Iran memiliki hak untuk memimpin penyelidikan.

Kecelakaan itu terjadi beberapa jam setelah Iran melepaskan lebih dari selusin rudal balistik ke pangkalan udara AS di Irak.

Di tengah ketegangan Amerika Serikat dan Iran, belum ada bukti terkait kedua peristiwa tersebut: Pesawat jatuh dan tembakan rudal.

Biasanya, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) akan berperan dalam penyeliikan internasional yang melibatkan Boeing buatan AS.

Tetapi, hal tersebut baru bisa dilakukan atas izin dan harus selaras dengan undang-undang negara asing yang bersangkutan.

Kotak Hitam Dikuasai Iran

Dalam sebuah komentar yang diterbitkan Kantor Berita Mehr Iran, Kepala Organisasi Penerbangan Sipil Iran (CAO) Ali Abedzadeh menegaskan, pihaknya tidak akan memberikan kotak hitam Boeing 737-800 milik Ukraina, baik kepada pihak maskapai maupun Amerika Serikat.

Alasannya, di bawah otoritas penerbangan global, pihaknya memiliki wewenang untuk menyelidiki insiden tersebut.

Namun, Ali Abedzah mengizinkan apabila pihak Ukraina ingin terlibat dalam proses penyelidikan.

“Kami tidak akan memberikan kotak hitam kepada pabrik dan Amerika.”

“Kecelakan ini akan diselidiki oleh organisasi penerbangan Iran, tetapi Ukraina juga bisa hadir,” katanya.

Lebih lanjut, Ali Abedzeh mengaku masih belum jelas negara mana yang nantinya akan menganalisis kotak hitam Boeing 737-800 milik Ukraina yang jatuh itu. (*)