Jakarta Barat – Upaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) terus dilakukan Polsek Tambora. Salah satunya melalui pendekatan dialogis bertajuk Ngopi Kamtibmas yang digelar di Pos Satkamling RW 05 Kelurahan Jembatan Lima, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, pada Selasa malam, 8 Juli 2025.

Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Tambora Kompol Muhammad Kukuh Islami, S.I.K., M.I.K. ini bertujuan mempererat sinergitas antara Polri dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif, terutama di wilayah rawan tawuran dan tindak kriminal seperti pencurian kendaraan bermotor (curanmor).

“Tujuan kami dalam Ngopi Kamtibmas adalah untuk menciptakan situasi aman dan kondusif di Kecamatan Tambora. Tapi ini tidak bisa kami lakukan sendiri. Kami membutuhkan kerja sama dan partisipasi aktif dari seluruh warga,” ujar Kompol Kukuh Islami di hadapan puluhan warga yang hadir.

Ajak Warga Aktif Cegah Tawuran

Dalam kesempatan itu, Kapolsek menyampaikan keprihatinan atas masih maraknya aksi tawuran remaja yang kerap terjadi di sejumlah titik di wilayah Tambora. Ia menyebutkan bahwa saat ini sebanyak delapan orang telah diamankan di Mako Polsek Tambora terkait kasus tawuran terbaru.

“Kami mohon kepada Bapak dan Ibu agar mengingatkan anak-anaknya untuk tidak menjadi korban ataupun pelaku tawuran. Aksi ini tidak hanya merugikan pelaku, tetapi juga mengganggu ketenangan masyarakat,” tegas Kukuh.

Warga pun diminta segera melapor jika mengetahui adanya indikasi akan terjadi aksi tawuran. Dalam kesempatan itu, Kapolsek juga membagikan nomor telepon pribadinya dan hotline Polsek Tambora, yang dapat dihubungi selama 24 jam.

Sosialisasi Pencegahan Curanmor dan Kebakaran

Selain tawuran, isu curanmor dan kebakaran akibat kelalaian juga menjadi atensi Kapolsek dalam pertemuan tersebut. Ia mengimbau warga untuk lebih waspada dalam menyimpan kendaraan bermotor dengan menambahkan kunci ganda serta tidak meninggalkan rumah dengan kompor atau instalasi listrik menyala.

“Kunci ganda dan lokasi parkir yang aman bisa mencegah kendaraan Anda menjadi sasaran pelaku. Untuk potensi kebakaran, pastikan listrik dan kompor dalam kondisi aman saat rumah ditinggal,” jelasnya.

Respons Warga: Klarifikasi dan Kolaborasi

Kegiatan Ngopi Kamtibmas turut diwarnai dengan sesi tanya jawab dari warga. Beberapa pertanyaan menarik diajukan, seperti dari Kamtib RW 05, Bapak Suhebi, yang menanyakan soal penanganan pelaku pencurian dengan nilai di bawah Rp2 juta.

“Apakah benar jika pelaku pencurian di bawah nominal Rp2 juta bisa langsung dibebaskan? Dan bagaimana jika warga menangkap pelaku lalu mengikatnya di tiang listrik, apakah akan terkena sanksi?” tanya Suhebi.

Menanggapi hal ini, Kapolsek menjelaskan bahwa segala bentuk penanganan tindak pidana tetap berada di bawah kewenangan aparat penegak hukum dan masyarakat diminta untuk tidak main hakim sendiri, melainkan segera melaporkan ke pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti secara hukum.

Sementara itu, Ketua RT dan RW setempat, seperti Bapak Hasan Basri dan Bapak Irfan, menyampaikan apresiasi atas kehadiran jajaran Polsek Tambora dan meminta arahan untuk terus menjaga keamanan lingkungan.

“Kami mohon arahan dan bimbingan dari Polsek Tambora agar warga RW 05 bisa lebih sigap dan kompak menjaga wilayah dari potensi gangguan kamtibmas,” ujar Ketua RW Hasan Basri.

Kolaborasi dengan Komunitas Masyarakat

Dalam forum tersebut, hadir pula perwakilan dari KBPP Polri Resor Jakarta Barat, Ibu Retno, yang menyampaikan komitmennya untuk terus bersinergi dengan kepolisian.

“KBPP Polri saat ini memiliki tim patroli dan siap mendukung kegiatan Polsek Tambora kapan pun dibutuhkan,” kata Retno.

Turut hadir dalam kegiatan ini Panit Bimas Polsek Tambora Iptu Yulianto Setiawan, Kapolsubsektor Jembatan Lima Ipda Joni Zukhron, Bhabinkamtibmas Aiptu Resiani Sagita, serta sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat seperti Ustaz Suhaedi.

Langkah Preventif dan Dialogis

Kegiatan Ngopi Kamtibmas ini merupakan bagian dari strategi preventif Polsek Tambora untuk mendekatkan diri dengan masyarakat dan membangun komunikasi dua arah yang sehat dan terbuka. Dengan pendekatan non-formal seperti ini, diharapkan informasi-informasi gangguan kamtibmas bisa lebih cepat diterima dan ditindaklanjuti oleh aparat.

“Kami ingin masyarakat tidak takut atau sungkan melapor. Semua informasi dari warga, termasuk terkait peredaran narkoba, akan kami jaga kerahasiaannya,” pungkas Kapolsek Kukuh.

Dengan suasana yang hangat dan penuh keterbukaan, kegiatan Ngopi Kamtibmas di Pos Satkamling RW 05 Jembatan Lima ditutup dengan harapan besar: terciptanya wilayah Tambora yang aman, nyaman, dan terbebas dari gangguan kamtibmas, melalui kerja sama erat antara aparat kepolisian dan warga masyarakat.