Malang, 3 Juni 2025 — Gerakan mahasiswa di Jawa Timur memasuki babak baru dengan terpilihnya Naufal Rizky Firdaus, Presiden Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), sebagai Koordinator Daerah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara Jawa Timur. Keputusan ini diumumkan dalam acara Temu Daerah (Temda) BEM Nusantara yang diselenggarakan di Kampus UMM pada 1–4 Juni 2025.
Dengan tema “Terciptanya Cahaya Baru BEM Nusantara Jawa Timur, Menuju Jawa Timur Lebih Maju”, kegiatan ini mempertemukan puluhan delegasi BEM dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di seluruh wilayah provinsi. Proses pemilihan berlangsung melalui forum diskusi, sidang pleno, serta pemaparan visi dan misi dari para kandidat.
Mandat Kolektif untuk Kepemimpinan Baru
Naufal berhasil meraih suara mayoritas dan mengungguli beberapa kandidat lain yang juga memiliki rekam jejak kepemimpinan yang solid. Terpilihnya mahasiswa asal UMM ini menandai konsolidasi baru gerakan mahasiswa di Jawa Timur yang diharapkan mampu menjawab berbagai tantangan keorganisasian, sosial, hingga kebijakan pendidikan.
Dalam sambutannya, Naufal menegaskan bahwa amanah sebagai Koordinator Daerah bukan sekadar posisi struktural, melainkan tanggung jawab kolektif untuk membumikan peran mahasiswa sebagai agen perubahan.
“Amanah ini bukan hanya soal jabatan, tetapi panggilan perjuangan untuk menjadikan suara mahasiswa sebagai penggerak perubahan. Kita ingin BEM Nusantara Jawa Timur tidak hanya eksis dalam pernyataan sikap, tapi juga aktif dalam aksi nyata pembangunan daerah,” ujarnya di hadapan para peserta Temda.
Ia juga menyampaikan komitmen untuk memperkuat sinergi lintas kampus dan organisasi, seraya membuka ruang partisipasi seluas-luasnya bagi seluruh mahasiswa Jawa Timur. Menurutnya, kolaborasi adalah fondasi utama untuk membangun gerakan mahasiswa yang lebih inklusif, adaptif, dan berdaya saing.
Rekam Jejak Aktivisme dan Kepemimpinan
Dikenal sebagai figur muda yang aktif dalam forum-forum nasional, Naufal sebelumnya telah terlibat dalam berbagai inisiatif advokasi di bidang pendidikan, sosial, hingga kepemudaan. Di bawah kepemimpinannya, BEM UMM disebut mampu membawa pendekatan baru dalam menyikapi isu-isu strategis—yakni dengan memadukan semangat aktivisme dan penggunaan basis data serta riset kebijakan.
Langkah-langkah inovatif ini dinilai memberikan warna tersendiri dalam dinamika organisasi mahasiswa, sekaligus memperkuat posisi tawar gerakan mahasiswa di ruang-ruang dialog kebijakan publik.
Harapan untuk Masa Depan Gerakan Mahasiswa Jatim
Terpilihnya Naufal disambut optimistis oleh banyak pihak. Beberapa delegasi menilai bahwa kehadiran sosok muda yang progresif, komunikatif, dan memiliki jaringan kuat lintas organisasi akan menjadi modal penting bagi revitalisasi BEM Nusantara Jawa Timur.
“Kami butuh figur yang tidak hanya vokal, tapi juga mampu membangun jembatan antar gerakan mahasiswa dan pemerintah. Naufal memiliki kapasitas itu,” ujar salah satu delegasi dari BEM perguruan tinggi di Surabaya yang enggan disebutkan namanya.
Ke depan, Naufal diharapkan mampu memimpin konsolidasi isu-isu strategis mahasiswa, dari mulai pengawasan kebijakan pendidikan tinggi, partisipasi dalam pembangunan daerah, hingga penguatan kapasitas kelembagaan mahasiswa di tingkat kampus.
BEM Nusantara sendiri merupakan jaringan organisasi BEM lintas kampus se-Indonesia yang memiliki peran penting sebagai wadah koordinasi dan advokasi isu-isu mahasiswa dalam skala nasional maupun daerah.
Jalan Panjang Menuju Transformasi Gerakan
Dengan tantangan zaman yang semakin kompleks, terutama dalam era digitalisasi dan pergeseran dinamika sosial-politik, peran mahasiswa dinilai semakin krusial dalam memastikan hadirnya ruang publik yang sehat dan demokratis. Kepemimpinan Naufal akan diuji tidak hanya oleh kemampuannya mengelola organisasi, tetapi juga oleh kecakapannya membangun gerakan yang adaptif, inklusif, dan berdampak luas.
