GRESIK | lampunerah.id – Upaya nyata sektor industri dalam mendukung eliminasi penyakit Tuberkulosis (TBC) terus menunjukkan hasil positif. Salah satunya dibuktikan PT Smelting Gresik, melalui Program Peduli Pasien TBC, berhasil membantu 945 pasien TBC untuk sembuh.
Pencapaian tersebut dipaparkan dalam acara Diseminasi Program Peduli Pasien TBC – CSR PT Smelting, bertema “Bersama Hadapi TBC, Satu Napas untuk Indonesia Sehat” di Hotel Aston Gresik, Selasa (7/10).
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Gresik, Suprapto memberikan apresiasi tinggi atas kontribusi PT Smelting dalam menekan angka kasus TBC di Gresik.
“TBC masih menjadi tantangan besar. Tahun 2025 ini saja ditemukan 1.444 kasus TBC di Gresik dengan tingkat kesembuhan 80 persen. Dukungan PT Smelting menjadi contoh sinergi lintas sektor, yang nyata dalam mencapai target eliminasi TBC 2030,” tutur Suprapto.
Ia menambahkan, Pemkab Gresik telah menyiapkan regulasi pendukung seperti Perbup Nomor 37 Tahun 2020, dan Perbup Nomor 40 Tahun 2023 tentang penanggulangan TBC 2023–2027, untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha.
“Harapannya apa yang telah dilakukan PT Smelting bisa dicontoh oleh perusahaan lainnya,” pungkasnya.
Sementara Assistant Department Manager Government & External Relation PT Smelting, Ir Bouman T. Situmorang menjelaskan inisiasi program ini berawal dari tahun 2018, ketika perusahaan menerima permohonan bantuan ambulans dari lembaga sosial yang digunakan untuk mengantar pasien TBC.
Dari situlah muncul kesadaran untuk ikut turun tangan langsung dalam penanggulangan penyakit tersebut.
“Program ini kami mulai tahun 2019 dengan dana terbatas dan target 10 persen kesembuhan dari 30 pasien. Namun aktualnya justru luar biasa, mencapai 70 persen kesembuhan. Selama lima tahun berjalan, dari target 730 pasien, total yang kami bantu hingga sembuh mencapai 945 pasien atau 129 persen dari target,” jelas Bouman.
Menurutnya, strategi program ini mencakup tiga pendekatan utama: pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif), dan pemulihan (rehabilitatif).
Intervensi dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti bantuan nutrisi sehat, renovasi rumah sehat dan ventilasi, beasiswa anak penyintas TBC, serta pelatihan kader dan penyintas.
Tak hanya fokus pada kesehatan, program ini juga memperhatikan aspek sosial dan ekonomi dengan mendirikan usaha produktif bagi penyintas.
“Kita juga tahu hidup sehat butuh pemukiman yang bersih. Jadi selama periode 5 tahun, PT Smelting telah merenovasi 72 rumah melalui kegiatan renovasi ventilasi rumah penyintas TB,” terangnya.
Sebanyak 10 Puskesmas di Gresik menjadi wilayah intervensi program yang mencakup 110 desa. Di antaranya : Puskesmas Nelayan, Alun-Alun, Industri, Kebomas, Sukomulyo, Manyar, Bungah, Duduksampeyan, Gending, dan Puskesmas Sembayat.
“Alhamdulillah Desa Sukomulyo yang tentunya menjadi wilayah dekat perusahaan, ternyata bisa menjadi daerah Zero TB,” ungkapnya.
Ke depan, PT Smelting akan melanjutkan program melalui periode 2025–2029, dengan fokus pada pengembangan Kampung Bebas TBC, renovasi ventilasi rumah sehat, pemberdayaan kader, dan pengembangan koperasi TBC.
“Target kami yaitu Zero TBC Gresik tahun 2028,” tegasnya.
Salah satu penerima manfaat, M. Taufiqur Rahman menceritakan kisahnya yang sempat dua kali positif TBC.
“Saya sempat kehilangan semangat, tapi bantuan nutrisi dan renovasi ventilasi rumah dari PT Smelting membuat saya bisa pulih. Berat badan naik dari 41 ke 52 kilogram, anak saya dapat beasiswa, dan kini punya usaha kecil dari bantuan modal,” ungkapnya penuh haru.