Rasa Curiga Wanita Numpang Buang Air, Muncul Cahaya dari Tong Sampah, Ternyata Ponsel Lagi Merekam

Samarinda | Lampumerah.id Seorang wanita di Kota Samarinda, Kalimantan Timur menangis setelah mengetahui aktivitasnya dalam toilet direkam kamera.

Ia mengetahuinya setelah melihat ada cahaya di keranjang sampah dalam toilet.

Setelah diperiksa ternyata cahaya tersebut berasal dari ponsel.

Aksi tak terpuji yang terjadi pada Kamis (24/6/2021) tengah malam sekira pukul 00.00 WITA dilakukan oleh karyawan minimarket.

Informasi yang dihimpun, awalnya korban bersama sang kakak yang juga perempuan meminggirkan kendaraannya ke sebuah minimarket ternama di bilangan Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang, lantaran akan buang air kecil.

Pelaku berinisial BP (29) warga kawasan Sungai Kapih, Kecamatan Samarinda Ilir, yang merupakan karyawan minimarket tersebut masuk terlebih dulu berpura-pura memastikan tidak ada orang di dalam toilet yang akan digunakan.

Namun, ternyata BP juga menaruh ponselnya dalam keadaan On Cam di sebuah keranjang sampah dan disembunyikan dibalik tumpukan bekas tisu serta sampah.

Tempat sampah tersebut juga seperti sengaja dibolongi.

Korban yang tidak sadar masuk ke dalam toilet dan tak tahu aktivitasnya direkam oleh ponsel BP.

Aksi tidak senonoh ini terungkap saat korban melihat ada sekelebat cahaya dari keranjang saat tengah buang air kecil.

Wanita ini pun memastikan dengan mengorek tumpukan sampah tersebut dan menemukan sebuah ponsel, yang merekam dirinya sedang buang air kecil.

Sontak saja wanita ini langsung bergegas keluar dan mendatangi BP, marah karena privasinya telah dilecehkan. BP tak dapat mengelak dan mengakui ponsel tersebut adalah miliknya.

“Betul, itu HP punya saya. Dan kerja di sini (karyawan minimarket),” singkat BP saat ditanyai semalam.

Kakak korban yang marah juga sempat memukul tas yang dibawa ke arah pelaku tepat dibagian kepala.

BP akhirnya meminta maaf, namun korban melapor ke Polsek Sungai Pinang karena merasa wilayah privasinya benar-benar dilecehkan.

Saat BP ditanya untuk apa rekaman tersebut, dia terdiam dan menjawab seadanya. Sempat menyinggung rekaman akan disebarluaskan atau dijual, BP langsung menjawab tidak.

“Buat pribadi, nggak disebar juga atau dijual pak,” jawabnya.

Aksi tak senonoh ini diduga sering dilakukan. Pengakuan BP yang terbata-bata dan terus berkelit saat dimintai keterangan.

“Sudah pernah kedapatan, tapi lupa kapan. Waktu itu diambil hp saya sama keluarganya (korban), dikembalikan asal tidak diulang,” sebutnya.

BP mengaku sudah satu tahun setengah menjadi karyawan minimarket ternama tersebut.

“Satu tahun setengah bekerja pak. Kalau merekam begitu sudah lupa saya berapa kali ngelakukan pak,” ungkapnya sambil merengek.

Korban sendiri sembari terisak, memberikan keterangan, wanita berusia 23 tahun berinisial AA ini sangat sedih serta merasa terlecehkan akibat ulah BP.

Awalnya dia ingin makan di sekitar kawasan tersebut, dia sebetulnya tidak ingin buang air kecil di minimarket tempat pelaku BP bekerja.

Namun karena tidak bisa menahan, dia pun meminta kakaknya untuk berhenti dan menumpang buang air di minimarket tersebut.

“Dia (pelaku BP) masuk terlebih dulu, tetapi lama sekali. Sampai saya berkata ke kakak kenapa lama ya. Selepas itu dia keluar, dan saya masuk,” ungkap AA.

Korban juga bercerita, bahwa dia curiga ketika melihat sebuah tempat sampah yang terdapat bolongan, seperti memantulkan cahaya.

“Saya coba siram, tapi tetap silau. Saat selesai buang air kecil saya buka tempat sampah itu, dari tumpukan sampah ada HP ternyata,” sebutnya sambil tersedu menahan tangis.

AA langsung keluar membawa ponsel tersebut dan menunjukkan pada sang kakak bahwa dia jadi korban pelecehan.

Pelaku saat di datangi tidak mengaku, terus mengelak bahwa bukan karyawan minimarket. Namun, rekan pelaku memberitahu bahwa benar dia adalah karyawan.

AA yang merupakan mahasiswa dari salah satu kota di Kaltim ini merasa tak terima.

“Pelaku tidak mengaku, jadi saya terus desak, akhirnya ngaku yang punya HP dia,” kata AA.

Nasib pelaku BP sendiri saat ini tengah diperiksa di Polresta Samarinda akibat perbuatannya.

“Diambil alih Polresta Samarinda, sudah dilimpahkan ke sana. Sedang diperiksa (pelaku BP),” singkat Kapolsek Sungai Pinang, Kompol M. Jufri Rana, saat dihubungi, Kamis (24/6/2021) hari ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *