Rumah Kosong Diborong

Oleh: Djono W. Oesman

Lazimnya maling gerak cepat, lima pencuri di Kebon Jeruk, Jakarta, ini sebaliknya. Makin lama, makin baik. Mereka dua pekan ‘mereteli’ rumah kosong, ketahuan. Ditangkap polisi. Seumpama lebih lama, hasil ‘pretelan’ pasti lebih banyak.

Kriminal sepele ini, modus baru. Terjadi di rumah mewah. Di Jalan Kedoya Alkamal Blok A15, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Milik Rudi Hartodjo (53) tinggal di Jakarta juga. Rumah kosong itu peninggalan orang tuanya.

Rumah itu dipreteli lima orang sejak akhir Februari 2021. “Saya lihat, pertama mereka datang,” kata Iwan (38) kepada wartawan, Senin (22/3/21).

Iwan, security, penjaga rumah, persis di sebelah rumah kosong itu. Tapi, ia tidak melihat saat awal lima orang itu masuk. “Tahu-tahu, mereka sudah kerja di dalam.”

Komplotan ini awalnya membongkar pintu, jendela. Termasuk kusen-kusen. “Kompak kayak tukang bangunan, gitu,” katanya. “Kalau maling, kan gak mungkin bongkar kusen.”

Besoknya fatang lagi. Besoknya datang lagi. “Mereka on time. Datang jam delapan, pulang jam lima sore,” ceritanya. Setiap sore ada pick up datang, mengangkut material bongkaran.

Uniknya, komplotan ini tak pernah libur. Tak seperti umumnya tukang. Lama-lama Iwan penasaran, tanya ke mereka. Dijawab: “Kami borong bongkar. Diupah sehari Rp 125 ribu per orang.”

Sejak itu Iwan tak curiga lagi. “Mereka tidak canggung atau takut. Malah, antar mereka becanda: Woi… ngopi dulu woi… Kayak umumnya tukang.” tuturnya.

Sabtu (20/3/21) polisi datang. Meringkus lima orang itu. “Mereka diborgol polisi sekitar jam tiga sore,” kata Iwan. “Ternyata maling.”

Pelaku: S (47), ES (50), W (33), K (50), SU (58). Empat tukang, SU pembeli material bongkaran.

Saat mereka ditangkap, semua pintu jendela serta kusen-kusen, hilang. Lampu-lampu, keramik, ludes. Seumpama ada waktu beberapa hari lagi, bongkar besi beton dan genteng.

Kapolres Jakarta Barat, Kombes Ady Wibowo mengatakan, ini modus baru pencurian rumah kosong. Para pelaku sudah melakukan aksinya sejak Februari 2021. “Kini kami selidiki,” ujarnya ke wartawan, Senin (22/3/2021).

Hasil penyidikan, lima pelaku (4 tukang bangunan, 1 pemborong). Mereka dibayar oleh H dan A (keduanya buron). Masing-masing diupah per hari Rp 125 ribu. Tugasnya bongkar. Hasil bongkaran sudah ada yang mengangkut.

Kapolsek Kebon Jeruk, Kompol Robinson Manurung menjelaskan, awalnya SU dapat tawaran beli material bangunan dari H (buron). Borongan, pintu-pintu serta kusen Rp 15 juta. Di rumah itu. Pembongkarnya dibayar H. Mereka sepakat.

“SU mengaku, sudah membayar DP kepada H, Rp 6 juta,” kata Kompol Robinson. SU ditangkap, karena berada di lokasi bongkaran, ikut membantu tukang membongkar.

Terbongkarnya ini karena, kebetulan MH (56) kakak pemilik rumah, Rudi Hartidjo, menjenguk rumah itu. Ia kaget, melihat rumah peninggalan orang tuanya dibongkar.

MH bertanya kepada para tukang, siapa suruh bongkar? Para tukang kompak menjawab, disuruh SU, yang kebetulan saat itu tidak di lokasi.

Segera, MH menelepon kakaknya, Rudi. Karena berada di Jakarta, Rudi langsung mendatangi lokasi. Menyaksikan rumahnya dibongkar.

Saat MH, juga Rudi ada di sana, para tukang tidak berhenti bekerja. Mereka terus mereteli bahan bangunan. MH dan Rudi juga bingung. Tak bisa menghentikan pembongkaran. Mungkin takut dipukul linggis.

Kesal, Rudi merekam pembongkaran itu dengan ponsel. Di rekaman video itu ia jalan, melangkahi tukang yang jongkok mereteli keramik, sambil bicara:

“Ini benar-benar kurang ajar, Pak. Udah berani mati ini. Ini udah berani mati beneran ini,” katanya di video tersebut.

Video itu diunggah, dan viral di Youtube, kemarin. Sekaligus, Rudi lapor polisi.

Polisi masih menyidik kasusnya. Tapi bisa diperkirakan, pemborong bongkaran ini hanya spekulasi. Setelah beberapa hari mengamati rumah kosong, ia langsung inisiatif menjualnya. Ini peningkatan dari kejahatan menyerobot tanah kosong.

Kejadian ini menggambarkan, kehidupan masyarakat di komplek rumah mewah di Jakarta, sudah begitu individualistis. Ada maling membongkar rumah sampai dua pekan, para tetangga tidak tahu.

Bahkan, security sudah ngobrol dengan malingnya, malah ia kaget ketika polisi datang memborgol para maling. Jadi, jangankan tanah kosong, rumah kosong pun bisa diserobot. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *