Foto: Istimewa
Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo menandatangani Akta Inbreng dalam rangka program integrasi BUMN Sub Klaster Semen.
GRESIK | lampumerah.id – Pemerintah resmi me-inbreng saham (mengalihkan saham) Negara Republik Indonesia (“Negara RI”) sejumlah 7.499.999.999 saham Seri B, senilai Rp 2.848.672.369.646 setara 75,51 persen di Semen Baturaja ke dalam saham SIG.
Hal ini sebagai kelanjutan Program Integrasi BUMN Sub Klaster Semen, melalui proses Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).
Penandatanganan Akta Inbreng dilakukan Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo dan Direktur Utama SIG, Donny Arsal, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta.
Transaksi ini tidak mengubah porsi kepemilikan Negara atas sahamnya di SIG, Negara juga tetap memiliki 1 saham Seri A Dwiwarna di Semen Baturaja.
Direktur Utama SIG, Donny Arsal mengatakan, integrasi ini merupakan langkah besar untuk memperkuat posisi BUMN Sub Klaster Semen dalam menghadapi tantangan pasar yang kompetitif.
Terbukti SIG mampu menciptakan nilai atas sinergi dari berbagai entitas di dalam grup, sehingga menjadi competitive advantage dalam persaingan di industri semen.
Integrasi Semen Baturaja ke SIG memiliki potensi besar untuk melengkapi footprint BUMN Sub Klaster Semen, khususnya di wilayah Sumatra Bagian Selatan yang merupakan pasar domestik terbesar kedua.
“Integrasi ini bertujuan memenangkan persaingan ketat, memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat dan Negara, serta memantapkan langkah SIG untuk menjadi perusahaan penyedia solusi bahan bangunan terdepan di regional,” kata Donny Arsal.
Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, Integrasi ini menyelesaikan salah satu milestone penting dari keseluruhan rencana transformasi BUMN untuk streamlining dan clustering Sub Klaster semen.
Sebagai sektor strategis, kementrian mendorong BUMN Sub Klaster Semen sebagai penggerak industri semen yang berkelanjutan melalui optimalisasi distribusi, pemasaran, dan efisiensi produksi yang terkoordinasi secara regional dan nasional.
Indonesia memiliki proyeksi pertumbuhan ekonomi 2023 yang paling sehat 4,5-5 persen, dimana pada kuartal IV tahun ini daya beli masyarakat berjalan cukup cepat. Pada tahun 2023 juga akan menjadi momen realisasi pembangunan IKN sebagai katalis infrastruktur dan properti, serta berkontribusi pada pemulihan ekonomi.
“Kita berharap dalam kurun waktu dua sampai tiga tahun, industri semen segera pulih melalui inovasi, optimalisasi dan efisiensi untuk mengatasi beban biaya, menjaga struktur biaya dan konsistensi EBITDA,” ujar Kartika Wirjoatmodjo. (san)