Bekasi | Lampumerah.id – Sebuah akun Facebook bernama Ijang Permana Shidiq memposting pengalaman kurang mengenakan saat mencari pekerjaan di wilayah Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi.
Hal tersebut bukan lantaran susahnya mencari pekerjaan, melainkan saat akan menuju ke lokasi tempatnya melamar pekerjaan, dengan menaiki angkutan umum (Angkot) ia dimintai ongkos sebesar 100 ribu rupiah,” pada hari Kamis (25/3/2021) lalu.
Dalam postingannya, akun tersebut menceritakan saat dirinya akan menuju ke kawasan Cikarang Festival Cikarang Selatan, dari depan Stasiun Cikarang, Ia menaiki angkot K-17 rute trayek Cikarang – Cibarusah, sesampai di tempat tujuan dirinya dimintai ongkos sebesar 100 ribu rupiah, merasa tak masuk akal Ia pun sempat cekcik dengan oknum supir Angkot tersebut.
“Lagi ngebolang nyari kerja, naik angkot dari stasiun Cikarang ke Cifest dipinta 100rb, ngelawan dulu karena banyak yang ngebela si supir Angkot, akhirnya terpaksa gua kasih 45rb. Kejam bener kang angkot dimari, mending gua naik ojol, pantesan angkot pada sepi” tulis akun tersebut di sosial media.
Sayangnya, akun tersebut memposting keluhannya tersebut tanpa diserta identitas nomor polisi angkot K17 yang Ia tumpangi. Namun Ia menuliskan ciri-ciri angkot yang ia tumpangi tersebut.
“Buat kalian yang turun dari stasiun Cikarang jangan mau naik angkot merah 17, ciri-cirinya lantai keramik dibelakangnya ada spikerbox. Soalnya tadi saya ke stasiun lagi supir sama angkotnya masih ada disana, mungkin emang ngetemnya disana” tulisnya di kolom komentar.
Hal serupa sebenarnya sudah pernah terjadi, lewat postingan sosial media beberapa warga menulis hal yang sama, mahalnya ongkos angkutan umum yang sengaja dipatok oleh oknum supir. Diduga para oknum supir terkesan mematok harga yang tinggi untuk rute tersebut.
Seharusnya, pihak yang terkait dalam aturan batas tarif atas dan batas tarif bawah, sudah turun tangan menertibkan hal tersebut, sehingga tidak ada lagi masyarakat yang merasa dirugikan.