Sekolah Sering Kebanjiran, MI Islamiyah Beri Pengetahuan Anak Didik Pelajaran Mitigasi Bencana

Lamongan l lampumerah.id – Madrasah Ibtidaiyah (MI) Islamiyah, yang terletak Desa Rayunggumuk, Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, memberikan pengetahuan mitigasi bencana banjir kepada anak didiknya.

Langkah tersebut dilakukan, karena banjir luapan Bengawan Njero yang selalu terjadi setiap memasuki musim hujan dan hingga saat ini sekolah masih tergenang sejak beberapa lalu.

Kepada para anak didiknya, para guru MI Islamiyah mengajak para siswa yang duduk di kelas 4 sampai 6 untuk mengenal banjir dengan belajar di luar ruangan, tepatnya di halaman sekolah.

“Sampai saat ini banjir masih merendam desa tempat sekolahan kami, oleh karena itu pembelajaran mitigasi ini diberikan untuk mengantisipasi dan memberikan pengetahuan banjir kepada anak-anak didik kami,” kata Fadholi, Kepala Sekolah (Kepsek) MI Islamiyah, Kamis (17/2)

Fadholi menambahkan, bahwa Desa Rayunggumuk adalah salah satu desa yang rutin terimbas banjir luapan Bengawan Njero. Bahkan, sudah hampir 2 bulan ini banjir telah menggenangi sejumlah desa.

“Pemberian pemahaman mitigasi bencana kepada anak-anak kami ini perlu, sebagai upaya untuk mengurangi resiko bencana. Sehingga anak-anak mengerti apa yang harus dilakukan dalam menghadapi ancaman bencana,” tuturnya.

Lebih lanjut Fadholi menuturkan, mitigasi bencana banjir dengan mengajak para siswa belajar di luar kelas ini tak hanya dilakukan sekali ini saja. Untuk mata pelajaran lainnya pun juga kerap dilakukan di luar kelas.

Ia mencontohkan, semisal ketika pelajaran yang berkaitan dengan tumbuhan, maka para guru MI Islamiyah sering mengajak anak didiknya ke taman maupun tempat lainnya sebagai tempat observasinya.

“Kalau yang saat ini terkait mitigasi banjir ini kami sesuaikan dengan pelajaran IPA dan IPS,” jelas Fadholi.

Sementara itu, para siswa MI ini tampak menikmati suasana kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di luar ruangan kelasnya. Banjir setinggi lebih kurang 10 cm tak menyurutkan niat mereka untuk tetap belajar meski kondisi sulit melilit mereka.

Bahkan para siswa yang bertelanjang kaki, duduk di kursi bersama meja yang sudah tertata rapi di halaman sekolahnya sembari mendengarkan penjelasan dari guru mereka tentang kesiapsiagaan terhadap banjir.

“Meski belajar di atas banjir, tapi saya senang,” ucap salah seorang siswa MI Islamiyah bernama Tiara.

Ditanya apakah senang dengan pelajaran mitigasi Tiara mengaku bisa mengenal tentang ragam kesiapsiagaan bencana banjir. Apalagi bersama teman-temanya bisa lebih bebas, karena tidak terkekang dengan ruang atau sekat kelas.

“Menurut saya ini penting, karena jadi tahu apa yang harus dilakukan saat banjir seperti yang terjadi saat ini,” tandas siswa kelas 5 MI Islamiyah ini. (Ren)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *