GRESIK | lampumerah.id – Sebuah curhatan seorang ibu yang mengaku anaknya dianiaya tiga guru SMP Negeri 17 Jl Sumatera GKB Manyar Gresik, kini viral.
Dalam curhatannya, wali murid yang tidak mau disebut namanya itu mengaku kalau hari Senin kemarin anaknya siswa kelas 9c, saat istirahat jam ke dua bermain di depan kelasnya tiba tiba kepalanya tertimpa genteng.
Namun entah apa penyebabnya, ujar ibu tersebut, anaknya justru dipukul di pelipis sebelah kiri oleh oknum guru bernama Koko disaksikan dua oknum guru lainnya Fauzi dan Ulil.
“Akibatnya anak saya sampai pusing hingga malam harinya. Tidak hanya itu, usai dianiaya anak saya dihukum oleh guru tersebut berlari memutar lapangan dengan membawa 15 buah genteng,” ujarnya.
Ibu itu juga menceritakan, selain anaknya ada siswa lain bernama Romy siswa kelas 9j, yang juga dianiaya oknum guru tersebut dengan cara rambutnya dijambak lalu kepalanya disuruh berputar.
Tidak hanya itu saja, oleh guru lainnya, Romy disuruh memecahkan genteng di kepalanya hingga pecah.
‘Saat itu banyak siswa lain yang melihatnya, namun mereka takut bertindak. Apa pak guru itu tidak memikirkan psikis muridnya dengan cara menghukum seperti itu. Sangat tidak pantas sekali, seorang pengajar melakukan hal tersbut,” katanya.
Sementara itu, dua guru yang dituding melakukan penganiayaan Fauzi dan Ulil, didampingi Alwan, Waka SMPN 17 GKB Manyar, mengakui adanya penganiayaan tersebut.
“Kami minta maaf atas kejadian tersebut. Mungkin guru kami masih berusia muda, sedangkan murid tersebut memang dikenal nakal,’ ujar Alwan didampingi Ulil dan Fauzi di Ruang Kepala SMPN 17 GKB Manyar.
Sedangkan Koko, dihubungi melalui telepon juga membenarkan sekaligus meminta maaf atas kejadian tersebut.
Dihadapan sejumlah media, kedua guru itu menceritakan saat Romi ditanya hanya menundukkan kepalanya meski telah beberapa kali ditanya.
“Rom, siapa tadi temanmu yang kamu lempar pake genteng,” tanya Fauzi yang dijawab Virgi. Lalu Virgi dipanggil dan ditanya tadi dilempar sakit apa tidak yang dijawab tidak biasa saja
Karena penasaran, guru Ulil menyuruh Romi mengambil genteng dan minta mempraktekkan seperti yang dilakukannya terhadap temannya.
“Jadi genteng itu dipegang gini pak (sambil pegang jidat) ditempelkan seperti ini (sambil memperagakan di depan wartawan). Cuma pelan, gentengnya juga yang hitam pak” jelas jelas Ulil sambil.menbahkan kalau siswa tersebut memang dikenal paling bandel di sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan S Hariyanto mengatakan, kasus ini sudah ditangani melalui proses yang ada.
“Biar saja proses berjalan, jika memang nanti terbukti salah ya kita sanksi,” kata Hariyanto saat ditemui di kantor bupati. (san)