Lamer | Jakarta – Sangat aneh kebijakan Pemprov DKI Jakarta. Setelah menebangi 190 pohon besar di proyek revitalisasi Monas, kini malah ditanami pohon lagi.

Itu tampak di proyek revitalisasi Monas bagian selatan. Pada Senin (3/2/2020)
terlihat beberapa pohon ditanam di sana.

Saat revitalisasi Monas dihentikan, Ratusan pohon rindang di sisi barat dan timur plaza tidak terlihat.

Pada Senin (3/2/2020), pohon-pohon yang baru ditanam itu telah dipangkas di bagian atas. Hanya menyisakan beberapa dahan dan daun.

Batang pohon disokong dengan beberapa bambu menyilang agar tegak. Itulah memang cara menanam pohon yang sudah besar.

Pohon-pohon itu ditanam di bagian tribun di sisi barat dan timur plaza.

Pada bagian tribun timur, masih beroperasi alat berat backhoe menggali tanah di lokasi penanaman pohon pada pukul 18.15 WIB Senin (3/2/2020) tadi.

Dilihat dari konsep Plaza Selatan Monas yang terpasang sebagai pembatas dan penutup lokasi proyek, tergambar pohon-pohon rindang di belakang tribun.

Gambaran pohon di lokasi saat ini sama dengan konsep yang tergambar.

Diketahui, soal penebangan pohon di revitalisasi Monas menjadi perbincangan.
Banyak yang menyayangkan adanya tindakan tersebut, termasuk Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).

Kemensetneg mengatakan, hasil disain pemenang sayembara berbeda dengan detail engineering design (DED) yang menjadi panduan revitalisasi Monas sekarang.

Disain pemenang lomba disebut memiliki konsep konservasi terhadap alam.

“Jauh berbeda, pemenang hasil desain pemenang sayembara itu berbeda dengan DED yang menjadi dasar pembangunan sekarang ini,” kata Sekretaris Kemensetneg Setya Utama kepada wartawan, Rabu (29/1/2020).

Setya lantas membeberkan contoh perbedaan desain hasil sayembara dengan desain revitalisasi Monas saat ini.

Salah satunya beton yang melebar sehingga memotong pohon-pohon.

“Jauh dari sayembara karena sayembara itu di sana saya masih ingat betul tidak ada kemudian beton membeton, melebar ke kanan kiri sehingga harus mencabut atau memotong pohon-pohon, nggak ada,” katanya.

“Jadi memang kan diwajibkan untuk membuat plaza upacara, setiap peserta sayembara diwajibkan untuk membuat itu tetapi dalam desainnya nggak ada kemudian melebar ke kanan kiri, hanya persis yang di-conblock itu,” ujar dia.

Saat ini proyek revitalisasi Monas sedang diberhentikan sementara sejak Selasa (27/1/2020).

Penghentian sampai keluar izin dari Komisi Pengarah. Pemberhentian itu sesuai dengan permintaan dari Mensetneg Pratikno selaku ketua Komisi Pengarah. (*)

https://www.facebook.com/wanitasholehahofficial/videos/470254143881887/