JAKARTA | lampumerah.id – Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), kali ini membantu pelaku usaha mikro, pembangunan infrastruktur pertanian, serta peningkatan kualitas fasilitas pendidikan di Kabupaten Lamongan dan Gresik.
Penyerahan.bantuan SIG
dilaksanakan di Desa Rejosari Kecamatan Deket Kabupaten Lamongan,. diberikan General Manager of CSR SIG, Edy Saraya kepada Ketua Yayasan Miftahul Huda, Syaikhu; Ketua Kelompok Masyarakat (Pokmas) Langgeng Abadi, Hariyanto; Kepala TPQ Nurul Huda, Sholikan; dan Kepala MTs Maulana Malik Ibrahim, Hilal Badri.
Bantuan berupa 25 gerobak bakso untuk Yayasan Miftahul Huda, bantuan pembangunan jalan pertanian dengan pedelisasi dan pembuatan dua sumur bor pengairan sawah untuk Kelompok Masyarakat (Pokmas) Langgeng Abadi Desa Keyongan, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan.
Selain itu, revitalisasi gedung Taman Pendidikan Alquran (TPQ) Nurul Huda di Desa Domas, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, serta pembangunan ruang kelas baru untuk Mts Maulana Malik Ibrahim di Desa Sooko Kabupaten Gresik.
Syaikhu, Ketua Yayasan Miftahul Huda,
Desa Keyongan, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan mengaku, banyak keluhan dari pelaku usaha kecil di sana.
“Kami sangat berterima kasih atas bantuan gerobak bakso, ini benar-benar membantu pedagang-pedagang kecil di Desa Keyongan yang sebelumnya kesulitan dengan fasilitas untuk jualan seperti gerobak, meja, yang mayoritas sudah rusak dan menggunakan sarana seadanya,” ujar Syaikhu.
Sebagai warga Desa Keyongan, pihaknya juga sangat mengapresiasi pembangunan jalan usaha tani sepanjang 300 meter dan lebar 2 meter yang memudahkan akses bagi para petani.
“Sekarang, sepeda motor dan mobil kecil bisa melintas, pengangkutan hasil panen jauh lebih mudah, jadi petani sudah tidak perlu memanggul gabah dari sawah,” tambahnya.
Sementara untuk pembangunan sumur bor, Syaikhu menilai bantuan ini juga sangat tepat. Karena sumur ini akan mengairi sekitar 14 hektare sawah padi, ini seperti memberikan harapan baru bagi petani untuk mencegah gagal panen karena sebagian besar sawah di sini mengandalkan pengairan dari tadah hujan.
“Kami sangat bersyukur, SIG adalah yang pertama memberikan bantuan seperti ini. Semoga SIG semakin maju dan terus membantu masyarakat,” tutup Syaikhu.
Sari Murni, warga Desa Keyongan penerima bantuan gerobak bakso, mengaku selama ini sangat terbatas ketika berjualan dengan peralatan seadanya.
“Lokasi rumah saya yang dekat dengan madrasah diniyah, jadi pelanggan saya sebagian adalah anak-anak,” ujar ibu dua anak yang susah berjualan bakso sejak tujuh tahun lalu ini.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni menjelaskan, melalui inisiatif program TJSL yang berkelanjutan, SIG tidak hanya fokus pada pendidikan, tetapi juga berkontribusi dalam sektor-sektor lainnya, seperti pengembangan usaha mikro dan infrastruktur pertanian.
“SIG berupaya selalu hadir memberikan manfaat lebih luas bagi masyarakat. Selain meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan, kami juga mendukung pengembangan usaha mikro untuk memperkuat perekonomian lokal,,” ujar Vita Mahreyni melalui rilis yang diterima redaksi.. (san)